Beranda blog

Polrestabes Medan Gelar Jumat Curhat di Patumbak

0

mimbarumum.co.id – Polrestabes Medan kembali menggelar Jumat Curhat di Balai Desa Marendal, Kecamatan Patumbak, Sumatera Utara, Jumat (13/5/2025).

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Dr. Gidion Arif Setyawan mengatakan jika Patumbak ini karakternya adalah satu lingkungan atau satu ekosistem yang menuju perkotaan, karena sebagai daerah penyangga dari ibu kota Provinsi di Medan.

“Oleh karna itu banyak persoalan, karena mulai banyak orang dan kepentingan. Kita harus berbesar hati, berati kota saya akan menuju statusnya lebih tinggi lagi menjadi Kota,” kata Gidion dalam curhatnya.

Ia menuturkan, begitu juga dengan kota, pastinya akan berbenah menjadi kota yang layak.

“Untuk persoalan soaial di Kota Medan ini penyelesaiannya atau solusinya ada di kita masing-masing,” tegasnya.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu menuturkan, Kota yang layak, madani, nyaman, dan aman itu terwujud karena peran serta semua pihak.

“Bergerak bersama demi mencapai impian dan cita-cita,” tukasnya.

Dia tidak memungkiri, seiring berjalannya waktu, dalam lingkungan timbul persoalan kenakalan remaja. Genk motor, penyalahgunaan narkoba, dan tawuran.

“Oleh karena itu, alangkah baiknya jika ada Kepala Lingkungan (Kepling) yang mengenal siapa perseorangan nya. Maka akan mengurangi atau mengeleminir kesempatan untuk melakukan perbuatan pidana,” ucapnya.

Ia menambahkan, persoalan-persoalan sosial, baik itu narkoba dan tawuran semuanya berawa dari keluarga.

“Yakinlah bahwa kehidupan ke depan akan semakin baik, maka persiapkan diri kita dan keluarga kita. Agar tak menjadi bagian dalam persoalan sosial,” pungkasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Tindaklanjuti Dumas, Polsek Medan Timur Gercep Temukan Judi Mesin Tembak Ikan Dekat Sabhara Polrestabes Medan

mimbarumum.co.id – Polsek Medan Timur gerak cepat (gercep) menindaklanjuti pengaduan masyarakat (dumas) adanya praktik perjudian mesin tembak Ikan nelalui berita viral di Media Sosial (Medsos), pada Jumat (13/6/2025).

Kepada wartawan, Kapolsek Medan Timur, Kompol Agus Manimbul Butar-butar mengatakan bahwa mendapatkan informasi dari pemberitaan online yang berisi ” Ada Apa Dengan Polsek Medan Timur ? Judi Tembak Ikan Dibiain, Masyarakat Geram”, sekira pukul 11.00 WIB.

Selanjutnya Piket Reskrim Polsek Medan Timur langsung menuju ke TKP yang dimaksud yaitu di Jalan Putri Merak Jingga Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat, berdekatan dengan Sat Sabhara Polrestabes Medan.

“Setelah sampai di TKP, personel kita menemukan bahwasanya ada 1 unit mesin judi tembak ikan yang ada di lokasi tersebut, namun TKP yang diberitakan adalah masuk wilayah hukum Polsek Medan Barat,” kata Kompol Agus.

“Atas kejadian tersebut, kami tetap melaksanakan patroli dan tetap memantau di wilayah hukum Polsek Medan Timur, apabila adanya ditemukan lokasi judi mesin tembak ikan akan menindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan berkoirdinasi dengan pihak Kepling setempat,” pungkasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Hasil Musyawarah, Tison Sembiring Didapuk Ketua Forwatun 2025

0

mimbarumum.co.id – Forum Wartawan Tuntungan (Forwatun) kembali menggelar acara silatutahmi dan musyawarah pembentukan pengurus yang baru.

Hal itu menunjukkan eksistensinya, dimana sebelumnya ‘mati suri’, kini Forwatun lahir kembali dengan tampilan baru.

Dalam musyawarah yang dilangsungkan di Warkop Cempaka, Jalan Jamin Ginting KM 8,5 Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.

Tison Sembiring kembali didapuk Ketua Forwatun.

Pemilihan itu dilakukan secara aklamasi oleh seluruh anggota Forwatun yang berjumlah 15 orang.

Tison mengungkapkan, berdirinya Forwatun sebagai wadah komunikasi, silaturrahmi, penguatan kapasitas dan kepentingan lainnya dalam tugas-tugas wartawan di Kecamatan Medan Tuntungan.

“Ini penting, agar tidak salah persepsi. Kita berdiri di Forwatun ada tujuannya. Ke depan kita akan melakukan hal-hal yang positif, khususnya di kecamatan Medan Tuntungan. Terlebih khusus terkait pemberitaan,” ucap Tison.

Dijelaskannya, Forwatun akan menjalankan organisasi sesuai AD/ART. Para anggota yang berada di dalam merupakan wartawan yang aktif. Setiap anggota akan menjalankan tugas-tugas jurnalistik sesuai kode etik.

“Jadi kita akan tetap bekerja secara profesional dan independen,” tuturnya.

Terpilihnya Tison sebagai ketua Forwatun, Sekretaris Harry Handoyo selama satu periode, yakni tiga tahun.

Ke depan, Tison akan melakukan gebrakan dengan berupaya melakukan audiensi-audiensi ke Muspika Medan Tuntungan.

“Saya berharap setiap anggota akan solid. Kita bekerja profesional sebagai wartawan,” ujarnya

Untuk diketahui, Forwatun sebelumnya telah berdiri, 8 Agustus 2022. Kantor sekretariat saat ini berada di Jalan Bunga Turi III, Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Wali Kota Komitmen Wujudkan Medan Bertuah

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas berkomitmen untuk mengimplementasikan transformasi menuju Medan Satu Data. Komitmen tersebut bertujuan untuk menjadikan Medan bertuah yang inklusif, maju dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Rico Waas saat menyampaikan penjelasannya dalam rapat paripurna DPRD Kota Medan dengan agenda Penjelasan Kepala Daerah Terhadap Ranperda Kota Medan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2025-2029 yang berlangsung di Gedung DPRD Medan, Selasa (10/6/2025).

Rapat paripurna di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen. Selain itu hadir juga Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, para wakil Ketua dan anggota DPRD Kota Medan, pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan serta para Camat.

Dalam penjelasanya, Rico Waas menjelaskan bahwa visi Medan Bertuah  memiliki beberapa aspek penting, yaitu mewujudkan kota Medan yang penuh berkah dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya, mendorong keberagaman dan toleransi, menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua, serta mengembangkan kota yang berkelanjutan dan berdayasaing tinggi.

Selanjutnya Maju yang berarti menciptakan kota Medan yang berkembang secara ekonomi, sosial dan infrastruktur dengan memanfaatkan inovasi serta teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

“Berkelanjutan memiliki makna berkembang secara ekonomi , sosial dan lingkungan dengan memepertimbangkan keseimbangan jangka panjang agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi saat ini dan yang akan datang,”kata Rico Waas.

Sedangkan Transformasi, lanjut Rico Waas yang berarti perubahan mendasar dan progresif di berbagai aspek guna menciptakan kota yang lebih modern, efisien, dan berdayasaing tinggi. 

“Dan yang terakhir Medan Satu Data yang berarti mengintegrasikan seluruh data administrasi dan layanan publik di Kota Medan dalam satu sistem terpusat guna meningkatkan efisiensi, transparansi dan akurasi pengambilan keputusan,” lanjut Rico Waas.

Untuk mencapai visi tersebut, bilang Rico Waas, Pemko Medan telah merancang tujuh misi pembangunan, yaitu misi berbudaya, misi energik, misi ramah, misi tertib, misi unggul, misi aman, dan misi humanis.

“Masing-masing misi ini memiliki tujuan dan sasaran yang jelas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Medan,” tukasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi, Rico Waas: Sarana Menambah Skill Pencari Kerja

0

mimbarumum.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPPVP) Medan menggelar pelatihan berbasis kompetensi durasi singkat bagi pencari kerja.

Pelatihan berbasis kompetensi ini dibuka Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di Gedung Serbaguna BBPVP Kementerian Ketenagakerjaan RI – Medan, Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (11/6/2025).

Pelatihan yang diikuti 230 pencari kerja asal Kota Medan ini meliputi tata busana, tata kecantikan, teknik mesin pendingin dan teknik kendaraan ringan.

Dalam sambutannya, Rico Waas menjelaskan dapat dipahami bersama bahwa saat ini tingkat persaingan dalam mencari pekerjaan itu sangat tinggi dan begitu sengit.

Hal ini terjadi apakah karena lowongan pekerjaan yang kurang atau memang permintaan dari perusahaan yang semakin tinggi. Artinya perusahaan tidak hanya meminta lulusan terakhir namun juga meminta skill yang dimiliki oleh pencari kerja.

“Skiil ini tentunya dapat diperoleh melalui pelatihan seperti ini. Oleh karenanya saya mengapresiasi pelatihan berbasis kompetensi yang digelar hari ini. Tentunya pelatihan ini dapat menjadi sarana untuk menambah skill bagi pencari kerja dan mereduksi permasalahan pengganguran di Kota Medan,” Wali Kota.

Selain menambah skill, lanjut Rico Waas, pelatihan ini juga dapat membentuk karakter dan integritas para pencari kerja. Karena karakter dan integritas juga menjadi penilaian tertinggi oleh perusahaan atau pelaku usaha.

“Pelatihan ini juga dapat menambah value bagi pencari kerja. Sebab karakter dan integritas juga akan menjadi penilaian bagi pemberi kerja,” pungkasnya.

Reporter : Jepri Zebua

INALUM Kembali Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang TOP CSR Awards 2025

0

mimbarumum.co.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang TOP CSR Awards 2025, yaitu TOP CSR Awards 2025 #STAR 5 dan TOP Leader on CSR Commitment 2025. Penghargaan ini diterima oleh INALUM dalam acara puncak yang diselenggarakan di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (11/6/2025).

TOP CSR Awards merupakan ajang penghargaan CSR paling prestisius di Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness, bekerja sama dengan berbagai lembaga dan pakar independen. Tahun ini, tema yang diusung adalah “CSR for Sustainable Business Growth and Asta Cita Government Programs”, yang menekankan pentingnya integrasi CSR dalam strategi bisnis yang berkelanjutan, sejalan dengan program pembangunan nasional.

Penghargaan TOP CSR Awards #STAR 5 menunjukkan bahwa INALUM telah menjalankan program CSR secara strategis, selaras dengan ISO 26000 SR (Social Responsibility) sebagai panduan global bagi perusahaan dalam menjalan CSR, serta berdampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan disekitar bisnis INALUM beroperasi. Sementara penghargaan TOP Leader on CSR Commitment 2025 diberikan kepada pemimpin perusahaan yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung sistem, tata kelola, dan efektivitas implementasi CSR.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya berkelanjutan INALUM dalam menjalankan tanggung jawab sosial yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan,” ujar Daniel Hutahuruk selaku Kepala Group Layanan Strategis INALUM sekaligus perwakilan INALUM dalam ajang penghargaan tersebut. “Kami percaya bahwa keberhasilan bisnis jangka panjang hanya dapat tercapai jika perusahaan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan perekonomian secara berkelanjutan” tutup Daniel.

Ajang ini bukan hanya seremonial penghargaan, tetapi juga merupakan platform pembelajaran bersama. Tahun ini, lebih dari 1.000 perusahaan mengikuti proses awal seleksi, dengan 238 mendaftar dan 218 perusahaan mengikuti penilaian lengkap—angka ini meningkat 20,2% dari tahun sebelumnya. Dewan juri yang diketuai oleh Dr. Mas Achmad Daniri menekankan bahwa CSR saat ini bukan sekadar kegiatan filantropi, melainkan bagian dari strategi bisnis perusahaan modern yang mampu mengelola risiko, meningkatkan reputasi, dan memperkuat engagement pemangku kepentingan.

INALUM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program CSR-nya melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV) dan prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk mendukung transisi energi dan upaya mitigasi perubahan iklim. Melalui roadmap keberlanjutan dan kolaborasi lintas sektor, INALUM akan terus hadir sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan berdampak nyata bagi kemajuan bangsa.

Reporter : Siti Amelia

Menyemai Ilmu di Balik Dinding Lusuh: Asa Anak Desa Ujung Teran Mengejar Pendidikan

0

Oleh Harji Sehatdo Nauli*

Pagi baru saja merekah di lereng perbukitan Kabupaten Karo. Embun masih menggantung di ujung dedaunan ketika langkah-langkah kecil mulai menapaki jalan berbatu, menembus kabut, menuju sebuah sekolah sederhana di Desa Ujung Teran. Tak ada angkutan umum, tak ada sepatu bermerk, hanya kaki-kaki mungil yang terbiasa menyusuri tanah becek atau jalan setapak yang curam.

Di balik dinding sekolah yang mulai mengelupas, dengan cat pudar dan atap yang kadang bocor, semangat belajar justru tak ikut luntur. Ruang kelas tampak bersahaja. Meja kayu penuh coretan, papan tulis berdebu, dan bendera merah putih yang tergantung setia di sudut ruangan, seolah menjadi saksi bisu keteguhan para pelajar kecil ini.

Mereka duduk rapi, berseragam lusuh namun dengan wajah yang bersinar. Setiap penjelasan guru mereka simak dengan mata berbinar. Tangan-tangan kecil terangkat tinggi, berlomba menjawab soal. Di tengah keterbatasan, tawa dan semangat tetap mengisi ruangan. Mereka tidak hanya belajar membaca dan berhitung, tetapi juga memupuk harapan.

“Kami ingin terus sekolah, supaya bisa jadi orang pintar dan bantu orangtua,” ujar Rina (10), salah satu siswi kelas empat, dengan senyum malu-malu.

Antara Dinding Retak dan Mimpi Besar

Sekolah ini tak punya perpustakaan. Tak ada laboratorium, apalagi akses internet. Namun, bagi anak-anak Ujung Teran, ruang kecil ini adalah jendela dunia. Di sinilah mereka menyemai mimpi menjadi guru, perawat, bahkan presiden.

“Setiap hari saya melihat mereka datang dengan semangat, walau jalannya jauh dan sepatu kadang tak lengkap. Itu yang membuat saya tetap bertahan di sini,” kata Ibu Rani, seorang guru muda yang memilih mengajar di desa ini sejak tiga tahun lalu.

Ia bukan hanya pengajar, tetapi juga motivator, pendengar, bahkan terkadang ibu kedua bagi murid-muridnya. “Kami tak hanya mengajar pelajaran, tapi juga menanamkan keyakinan bahwa mereka bisa punya masa depan lebih baik.”

Perjuangan yang Tak Terlihat

Perjalanan menuju sekolah adalah kisah lain yang tak kalah menggugah. Anak-anak ini harus berjalan sejauh 3 hingga 5 kilometer setiap hari. Tak sedikit yang harus melewati sungai kecil atau menyeberang ladang. Di musim hujan, jalanan menjadi licin dan berbahaya. Namun, tak satu pun dari mereka menyerah.

“Kadang kalau hujan besar, kami tunggu reda dulu di pondok, tapi tetap ke sekolah,” kata Dodi, siswa kelas enam.

Sepatu basah, buku-buku dibungkus plastik bekas belanja, dan tubuh yang menggigil tak menghalangi mereka. Bagi anak-anak ini, setiap pagi adalah perjuangan, setiap langkah adalah bentuk kesetiaan mereka pada mimpi.

Di balik semangat anak-anak ini, ada sosok orang tua yang tak kalah kuat. Hidup sebagai petani atau buruh harian, mereka mungkin tak bisa memberi fasilitas terbaik, namun mereka memberikan restu dan doa terbaik.

“Kalau anak kami bisa sekolah tinggi, mungkin hidupnya tak seberat kami,” ujar Lasma, seorang ibu yang setiap pagi menyiapkan nasi goreng dan air putih sebagai bekal anaknya.

Harapan itu tumbuh dalam kesederhanaan. Tidak ada ambisi muluk, hanya satu keyakinan: pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan yang mereka warisi.

Asa dari Ruang Kecil

Sekolah ini memang kecil, namun perannya besar. Di sinilah benih-benih masa depan bangsa disemai. Setiap coretan di meja, setiap lubang di atap, adalah jejak perjuangan yang nyata. Mereka tidak butuh belas kasihan, yang mereka butuhkan adalah kesempatan.

Pemerintah memang telah menyalurkan beberapa bantuan, namun belum cukup. Sekolah-sekolah di pelosok seperti Ujung Teran membutuhkan lebih dari sekadar bangunan baru: mereka membutuhkan pelatihan guru, bahan ajar yang layak, dan program pendampingan jangka panjang.

Cahaya Kecil di Ujung Negeri

Semangat belajar anak-anak Desa Ujung Teran adalah pengingat bahwa makna pendidikan tidak terletak pada kecanggihan teknologi atau kemewahan gedung. Ia tumbuh dari tekad, ketulusan, dan pengorbanan.

Dari balik dinding yang lusuh, dari meja yang penuh coretan, mereka sedang menulis masa depan. Mereka adalah cahaya kecil yang bisa menyinari Indonesia, jika kita semua mau menyalakan lilin harapan di sekitar mereka.

Karena sejatinya, pendidikan bukanlah hak istimewa — melainkan hak setiap anak negeri, di manapun mereka dilahirkan.

*Penulis adalah mahasiswa FIS UIN Sumut 

 

 

CORONG: Motif Pengkhianatan dalam Cerita Klasik, dari Zaman Kuno hingga Era Modern (1)

0

PENGKHIANATAN adalah tema yang abadi dalam sejarah manusia, muncul dalam berbagai bentuk di setiap peradaban—mulai dari legenda Yunani dan Romawi, kisah kerajaan-kerajaan Nusantara seperti Kediri, Singasari, Majapahit, dan Mataram, hingga konflik politik di era modern. Motif ini sering kali lahir dari ambisi, balas dendam, atau persaingan kekuasaan, yang mengubah jalannya sejarah secara dramatis.

Diksi pengkhianat itu secara gamblang disebutkan presiden kita, Bapak Prabowo Subianto. Di hadapan mantan presiden Megawati dan tokoh lainnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku ingin menyingkirkan para pengkhianat di Indonesia. Keinginan itu disampaikan Pak Prabowo dalam pidatonya pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, (2/6/2025), di depan sejumlah tokoh besar, termasuk Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ibu Megawati Soekarnoputri.

Pak Prabowo menyebut, masih ada terlalu banyak penyelewengan, manipulasi, dan korupsi di tanah air. Lalu, dia mengaku akan menyingkirkan para pengkhianat. “Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana,” ujar Prabowo.

Pengkhianatan adalah tema universal yang muncul dalam berbagai cerita klasik, baik dalam sejarah Indonesia maupun dunia. Motif ini sering kali menjadi titik balik dalam narasi kekuasaan, mulai dari legenda kerajaan kuno seperti Yunani dan Romawi, hingga kerajaan-kerajaan Nusantara seperti Kediri, Singasari, Majapahit, dan Mataram. Bahkan dalam sejarah modern Indonesia, pengkhianatan menjadi elemen krusial dalam dinamika politik, seperti pada era Sukarno, Suharto, Gus Dur, Megawati, hingga Joko Widodo (Jokowi).

Dalam mitologi Yunani, pengkhianatan sering kali dilakukan oleh para dewa dan manusia. Salah satu contoh paling terkenal adalah pengkhianatan Clytemnestra terhadap Agamemnon. Clytemnestra membunuh suaminya sendiri sebagai balas dendam karena Agamemnon mengorbankan putri mereka, Iphigenia, demi keberhasilan perang Troya.

Di dunia nyata, pengkhianatan terhadap Socrates oleh murid-muridnya yang memberikan kesaksian palsu hingga menyebabkan kematiannya menunjukkan bagaimana ketakutan politik dapat memicu pengkhianatan.

Salah satu pengkhianatan paling terkenal dalam sejarah adalah pembunuhan Julius Caesar (44 SM) oleh para senator Romawi, termasuk Brutus yang dianggap anak angkatnya. Motifnya adalah ketakutan para senator plus hasutan Cassius bahwa Caesar akan menjadi diktator seumur hidup, mengakhiri Republik Romawi. Ironisnya, pengkhianatan ini justru memicu perang saudara dan kehancuran Republik yang ingin mereka pertahankan.

Dalam mitos Perang Troya sebagaimana kisah Odysseus dan Penipuan Sinon (Yunani Kuno), Sinon mengelabui orang Troya dengan berpura-pura membelot dari Yunani, meyakinkan mereka untuk membawa Kuda Kayu ke dalam kota, yang akhirnya menghancurkan Troya.

Pengkhianatan adalah elemen konstan dalam sejarah kekuasaan, baik di Indonesia maupun dunia. Dari zaman kerajaan hingga era modern, motifnya selalu berkisar pada ambisi, ketakutan, dan persaingan ideologis. Meskipun bentuknya berubah—dari pembunuhan langsung hingga perang informasi—esensinya tetap sama: keinginan untuk mengontrol atau menjatuhkan kekuasaan.

Dalam Pararaton, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, penguasa Tumapel, untuk merebut kekuasaan dan istrinya, Ken Dedes. Motifnya adalah ambisi kekuasaan dan nafsu, karena Ken Arok tergoda oleh ramalan bahwa Ken Dedes akan melahirkan raja-raja besar. Pengkhianatan ini menjadi awal berdirinya Kerajaan Singasari, awal dinasti baru (Singasari, 1222).

Anusapati, putra Tunggul Ametung, membunuh Ken Arok sebagai balas dendam. Namun, ia sendiri dikhianati oleh Tohjaya (putra Ken Arok dari selir) yang membunuhnya untuk merebut takhta. Siklus pengkhianatan ini terus berlanjut hingga Ronggowuni (Wisnuwardhana) mengambil alih kekuasaan.

Jayanegara, raja Majapahit, dibunuh oleh tabibnya, Ra Tanca, yang didalangi oleh Ra Kuti, seorang pejabat yang memberontak karena ketidakpuasan terhadap pemerintahan. Gajah Mada kemudian muncul sebagai penumpas pemberontakan ini, memulai kariernya sebagai pemersatu Nusantara.

Dalam perpecahan Mataram Islam, Pangeran Puger (Pakubuwana I) bersekutu dengan VOC untuk mengalahkan Amangkurat II. Pengkhianatan ini didorong oleh ambisi kekuasaan dan ketergantungan pada kekuatan asing, yang akhirnya melemahkan kedaulatan Mataram.

Persekongkolan Adipati Pragola (Mataram Islam, abad ke-17), menyebabkan Adipati Pragola memberontak terhadap Sultan Agung karena merasa diabaikan, namun dikalahkan dan dihukum mati, mencerminkan konflik internal dalam keluarga kerajaan.

Bagaimana pula pengkhianatan dalam Sejarah Modern Indonesia hingga masa sekarang?

Suyadi San, pegiat sastra, Ombudsman Koran Mimbar Umum, dan periset BRIN

 

KIM-PG Dukung Hendriyanto Sitorus Pimpin Golkar Sumut, Agung Sitepu: Ia Terdidik oleh Pengalaman, Teruji dalam Pertarungan

0

mimbarumum.co.id – KIM-PG (Koalisi Intelektual Muda Partai Golkar) secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap Hendriyanto Sitorus untuk menakhodai DPD Partai Golkar Sumatera Utara dalam Musda XI mendatang.

Dukungan ini disampaikan langsung oleh Agung Sitepu, salah satu tokoh muda penggerak organisasi tersebut pada Kamis (12/6/2025).

Menurut Agung, Hendriyanto adalah figur muda yang matang secara pengalaman dan kuat secara mental.

“Beliau bukan hanya sosok muda, tapi seorang pemimpin yang ditempa oleh pengalaman dan teruji dalam berbagai arena politik. Saya mengenal beliau secara pribadi maupun dalam dinamika politik cukup lama,” ujarnya.

Hendriyanto Sitorus saat ini menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu Utara (Labura). Ia sudah dua kali memenangkan Pilkada, termasuk pada Pilkada 2020, di mana ia “tidak” diusung oleh Partai Golkar, namun tetap memilih bertarung di bawah tekanan besar melawan tokoh-tokoh politik senior.

Di usia nya yang terbilang muda, 33 tahun, ia keluar sebagai pemenang. Ini menandakan keteguhan dan keberaniannya dalam menghadapi pertarungan politik.

Menurut Agung, pasca kemenangan itu, Hendriyanto memilih untuk kembali ke rumah besar Partai Golkar, membangun dari dalam, dan mengambil alih kepemimpinan Golkar Labura. Hasilnya tidak main-main.

“Di bawah kepemimpinan beliau, jumlah kursi Golkar di DPRD Labura naik signifikan dari 7 menjadi 9 kursi. Perolehan ini meningkat signifikan dari pemilu 2019 lalu,” jelas Agung.

Tak hanya itu, Labura juga mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat provinsi. Erni Sitorus, Ketua DPRD Sumatera Utara yang juga berasal dari Dapil Labura, menjadi peraih suara terbanyak dari seluruh caleg DPRD Sumut dengan total 114.492 suara.

“Ini bukan prestasi biasa, Ini adalah bukti nyata keberhasilan strategi politik dan konsolidasi kader yang dibangun oleh Hendriyanto,” tegasnya.

Agung menegaskan, dukungan dari KIM-PG diberikan secara objektif, berdasarkan kapasitas, dedikasi, dan bukti nyata kinerja.

“Kami percaya bahwa Hendriyanto adalah figur paling layak untuk memimpin Partai Golkar Sumut ke depan. KIM-PG siap menjadi eskalator politik yang akan mengantarkan beliau ke kursi Ketua DPD Golkar Sumut,” ucap Agung, meyakinkan.

Di tengah menguatnya dukungan terhadap Hendriyanto, Agung juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh kader muda Partai Golkar.

“Kami mengajak seluruh kader muda untuk tetap mengikut sertakan etika, moral, dan adab dalam menyampaikan pendapat maupun perbedaan sikap. Kita adalah bagian dari partai besar dan bersejarah. Jangan kita rusak marwah itu dengan “narasi-narasi receh dan retorika gaya masuk angin”. Menyerang pribadi, atau membawa-bawa “DPP” tanpa alasan substantif. Mari kita tunjukkan kematangan berpolitik,” seru Anggota DPRD Sumut periode 2019-2024 ini.

Sementara itu, menjawab isu calon tunggal, Agung menyebut bahwa sejauh ini belum ada informasi resmi terkait kandidat lain.

“Ya, Sampai sejauh ini, yang saya tau Hendriyanto adalah calon tunggal, yang lain belum ada dengar,” sambungnya

Tapi kalaupun nanti ada kader lain yang maju, lanjutnya, itu sah-sah saja. Mereka juga bukan musuh, mereka tetap keluarga besar Partai Golkar.

“Kalau pun terjadi persaingan, ya anggap saja lah sebagai ‘sparing partner’. Biasa nya itu, namanya juga dinamika menjelang Musda. Kita hanya ingin memastikan, siapapun yang maju, mari bertarung secara sportif, menjaga marwah partai, dan mengedepankan kepentingan bersama,” sebutnya.

Dengan bekal pengalaman, prestasi, dan dedikasi yang telah terbukti, KIM-PG menilai Hendriyanto Sitorus adalah pilihan paling rasional dan strategis untuk membawa Partai Golkar Sumatera Utara lebih maju ke depan.

“Ayo kita rapatkan barisan, ini barang jadi..!!” serunya kembali.

Sebagai informasi, KIM-PG atau Koalisi Intelektual Muda Partai Golkar adalah wadah konsolidasi kader muda Partai Golkar dari kabupaten/ kota se-Sumatera Utara yang berkomitmen memperjuangkan regenerasi, meritokrasi, dan transformasi politik di tubuh Partai Golkar secara bermartabat dan beretika.

“Walaupun KIM-PG tak punya hak suara di Golkar, tetapi kami bangga dan merasa terpanggil atas kemauan Hendriyanto Sitorus untuk memimpin Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara kedepan,” Agung, mengakhiri.

Reporter: Jafar Sidik

149 Siswa SMAN 4 Medan Masuk PTN dan Kampus Luar Negeri

mimbarumum.co.id – Sebanyak 149 siswa/siswi kelas XII di SMA Negeri 4 Medan berhasil masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di Indonesia maupun kampus di luar negeri melalui jalur SNBP dan SNBT tahun 2025.

Kepala SMAN 4 Medan Drs Rianto Hasolohan Sinaga kepada media, Rabu (11/6/2025) merasa senang dan puas atas keberhasilan siswa-siswa dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) maupun Seleksi Nasional Berdasarkan Tulis (SNBT) yang diselenggarakan oleh PTN se Indonesia. 

Dari total 149 peserta didik yang lulus terdiri dari 39 siswa melalui jalur SNBP dan 108 siswa melalui jalur SNBT serta 2 siswa diterima di kampus luar negeri bernama Christian Pandapotan Manurung di Keio University Tokyo dan Raja Jouhari Siagian di National Taiwan University. 

Mereka semua lulus seperti di UI, UNIMED, UNSYIAH, USU, Politeknik Negeri Bali, UNBRAW, UPN Veteran Yogyakarta, Polmed, ITB, UIN Sumatera Utara, UNAIR, Poltekkes Kemenkes Medan, Universitas Siliwangi, UNDIP, Poltekkes, ITERA.

ISI Padang Panjang, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Jember, Universitas Cendrawasih, Universitas Jenderal Soedirman, Politeknik Jember, Universitas Pendidikan Ganesha, UNIMAL, Universitas Negeri Padang dan lainnya. 

“Atas pencapaian prestasi siswa-siswi ini adalah hasil yang patut dibanggakan. “Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi adik-adik kelas untuk terus semangat belajar dan mengukir prestasi,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada guru dan tenaga pendidik, wali kelas yang telah membantu kelulusan peserta didik baik di SNBP maupun SNBT tahun ini sukses dan hasilnya juga sangat baik. 

“Semoga pengabdian dan jasa para guru semuanya mendapat amal kebaikan dan keberkahan,” terangnya.

Kasek juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Alexander Sinulingga, Kabid Pembinaan SMA M Basir Hasibuan dan Kacabdis Wil I Yafizham Parinduri yang telah memotivasi SMAN 4 Medan selama ini dengan baik.

Kata dia, dengan hasil ini, SMAN 4 terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswinya tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan yang menunjang prestasi non-akademik. Mereka lolos dan masuk di PTN terkemuka baik di Indonesia hingga ke mancanegara luar negeri.

“Hasil ini mencerminkan kesiapan siswa dalam menghadapi ujian berbasis tes dan strategi belajar yang efektif. Pencapaian ini menjadi bukti nyata dari kerja keras para siswa, dukungan guru, serta peran orang tua dalam mendampingi proses belajar,” pungkasnya. 

SNBP dan SNBT merupakan salah satu jalur masuk ke PTN di Indonesia. Jalur tersebut diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK sederajat yang telah memenuhi kriteria atau eligible. 

Lanjut Rianto, kedua jalur ini juga memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk memilih program studi sesuai minat dan bakat. 

Reporter : M Nasir