mimbarumum.co.id – Kiprah Prof. Dr. H. Ali Ya’kub Matondang sebagai seorang da’i sekaligus pendidik menjadi salah satu ulasan dalam buku berjudul Pendidik Inspiratif : Persembahan 100 Pendidik yang Mencerahkan.
Penulis buku itu, Profesor Dr. Mardianto, M.Pd. memaparkan tentang perjalanan hidup, keteladanan, perjuangan dan perjalanan karir Buya H. Ali Ya’kub Matondang, MA hingga mencapai puncak pengabdiannya sebagai Rektor di Universitas Islam Negeri Sumut yang dahulu bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut.
Dia dalam sebuah diskusi yang berlangsung Selasa (11/3/2025) di Coffe Shop Koperasi UINSU berharap bukunya itu mampu memberikan inspirasi bagi siapa saja.
Hadir sebagai narasumber lain dalam diskusi yang digelar oleh Komunitas Pecinta Ilmu Pengetahuan dan Intelektual (Kopi Pahit) itu antara lain Dr. Salamuddin, M.A. seorang Dosen pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara.
Sementara itu, Dr. Muhammad Alfikri Matondang, M.Si juga Dosen Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara yang turut tampil sebagai narasumber pada acara itu memberikan apresiasi tinggi atas penerbitan buku tersebut.
“Buku Pendidik Inspiratif karangan Mardianto ini tentu menjadi sumber pelajaran yang sangat berharga dan bermanfaat karena mencakup pengalaman tentang gerakan moral dan akhlak,” ucapnya.
Buku itu, katanya juga di dalamnya berisi cerita tentang perbuatan kebenaran dan kejujuran yang dapat menjadi sumber inspirasi dalam upaya perbaikan diri bagi kehidupan masing-masing.
Pada bagian lain paparannya, Fikri yang juga merupakan putra dari Almarhum Prof. Ali Ya’kub Matondang menyebutkan tentang sosok ayahnya yang teguh dalam pendirian serta tegas dalam berprinsip.
“Dan senantiasa bersikap berdasarkan nilai nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” sebutnya.
Pada bagian lain Dr. Fikri mengisahkan tentang perjalanan karir Buya Ya’kub Matondang yang mulai menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.
“Pak Matondang pulang ke Indonesia dan melaporkan diri ke Departemen Agama Republik Indonesia di Jakarta tahun 1979 bertemu dengan Ibu Zakiyah Derajat sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Islam Depag RI dan kemudian mengarahkannya untuk mengabdi ke IAIN Sumut di Medan pada Fakultas Ushuluddin,” paparnya.
Dia melanjutkan, pada tahun 1984 dibuka testing program magister dan Pak Matondang mendaftarkan diri serta berhasil lulus di Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah menyelesaikan Magister berlanjut hingga menyelesaikan program Doktoral. Pada Tahun 1990 kembali ke UIN Sumatera Utara beliau di tempatkan di Fakultas Dakwah IAIN Sumatera Utara. Selanjutnya pada tahun 1992, Prof. Yakub Matondang diangkat menjadi Dekan di Fakultas Dakwah IAIN Sumut.
Mengaktualisasikan teori-teori dakwah di tengah- tengah masyarakat Sumatera Utara, Prof. Ya’kub Matondang aktif dalam kegiatan dakwah ke berbagai daerah. Antara lain ke Kabupaten Tapanuli Utara Kecamatan Pangaribuan, Silaen, dan Sipahutar.
Dalam kesempatan itu ia berhasil membangun sebuah masjid dengan luas tanah 100 x 100 meter. Dia juga telah menempatkan da’i untuk menjadi imam dan guru agama di daerah tersebut di minoritas muslim.
“Hingga saat ini Mesjid yang diberi nama “ad-Dakwah”masih berfungsi,” ucapnya.
Demikian juga beliau aktif menyampaikan dakwah bil hal kepada masyarakat di Kabupaten Tanah Karo khususnya di Kecamatan Dairi, Adian Nangka, Desa Begadang dan Kabanjahe.
Reporter : Ngatirin