mimbarumum.co.id – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan langkah-langkah strategis dalam bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam pernyataannya, Rabu (19/2/2025), Perry menekankan pentingnya penguatan berbagai instrumen dan kebijakan yang akan diterapkan.
Salah satu fokus utama adalah penguatan strategi operasi moneter pro-market. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing (valas), serta mendorong aliran masuk modal asing.
Langkah pertama Optimalisasi Instrumen Moneter. Bank Indonesia akan mengoptimalkan Sekuritas Rupiah (SRBI), Sekuritas Valas (SVBI), dan Sukuk Valas (SUVBI) sebagai instrumen moneter yang mendukung pasar.
Kemudian, BI akan melakukan intervensi di pasar valas untuk menjaga nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah.
Langkah ketiga dengan penempatan dan pemanfaatan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) akan diperluas untuk mendukung kebijakan penyimpanan DHE SDA di dalam negeri.
“Bank Indonesia juga akan melakukan insentif likuiditas makroprudensial,” ucapnya.
Kebijakan insentif likuiditas makroprudensial, sambung Perry, akan ditingkatkan dari 4% menjadi 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK), dengan fokus pada sektor perumahan.
Langkah kelima dengan transparansi suku bunga dasar kredit. Bank Indonesia akan memperkuat publikasi asesmen transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk sektor-sektor prioritas.
Keenam memberikan dukungan digitalisasi. BI berkomitmen untuk memperluas akseptasi digital, termasuk kebijakan skema harga QRIS yang akan berlaku mulai 14 Maret 2025.
Kemudian yang ketujuh, melakukan kerja sama internasional. Penguatan dan perluasan kerja sama internasional di bidang kebanksentralan juga menjadi prioritas.
“Termasuk konektivitas sistem pembayaran menggunakan mata uang lokal,” kata dia.
Perry Warjiyo menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam tujuh area kebijakan, termasuk stabilisasi nilai tukar, koordinasi kebijakan moneter dan fiskal, serta dukungan terhadap transformasi digital dan pengembangan ekonomi hijau.
Dengan langkah-langkah ini, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah.
Reporter : Siti Amelia
- Advertisement -