mimbarumum.co.id – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Natal dan Tahun Baru, pengendalian inflasi menjadi perhatian utama di Sumatera Utara (Sumut).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, IGP Wira Kusuma, dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Utara yang berlangsung di Aula Bank Sumut Medan, Kamis (5/12/2024), mengungkapkan bahwa inflasi diperkirakan akan berada di sekitar batas bawah sasaran yang ditetapkan, yakni 2,5±1% pada tahun 2024.
Setelah mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut, tekanan inflasi mulai meningkat pada bulan Oktober dan November 2024. Hal ini seiring dengan berakhirnya panen raya bawang merah dan tomat, yang sebelumnya berkontribusi pada penurunan harga.
“Inflasi tahun kalender di November mencapai 1,13% (ytd), mendekati batas bawah sasaran 1,50%,” jelas IGP Wira.
Komoditas Pangan Penyumbang Inflasi di Sumatera Utara
IGP Wira Kusuma, juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap harga produk hortikultura menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dia menyatakan bahwa komoditas pangan seperti cabai merah, tomat, dan bawang merah menjadi penyumbang utama inflasi di awal tahun.
Meskipun sempat dikhawatirkan akan mendorong inflasi volatile food yang tinggi, panen melimpah dan pasokan dari wilayah lain berhasil menekan inflasi selama beberapa bulan terakhir.
Namun, dengan berakhirnya masa panen, harga komoditas mulai menunjukkan tren peningkatan. IGP Wira mengingatkan bahwa kelompok makanan cenderung memberikan kontribusi inflasi yang lebih besar dibandingkan kelompok bukan makanan
“Sehingga sinergi antara pemerintah daerah, BI, dan berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk menjaga stabilitas harga,” tandasnya.
Reporter : Siti Amelia