mimbarumum.co.id – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumatera Utara menggelar diskusi publik untuk membahas pentingnya pengawasan partisipatif dalam Pilkada 2024. Diskusi yang mengusung tema “KAMPUS, BAWASLU dan MEDIA MASSA MENGAWASI PILKADA 2024 se-SUMATERA UTARA” ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam memastikan pemilu yang jujur, aman, dan lancar.
Ketua JMSI Sumut, Rianto SH MH, mengatakan bahwa Pilkada 2024 merupakan momentum penting untuk memilih pemimpin daerah yang berkualitas melalui proses yang bersih, bebas dari intervensi kekuasaan dan politik uang. “Pilkada yang adil harus dihasilkan melalui pemungutan suara yang bebas, langsung, dan rahasia, tanpa ada campur tangan dari pihak manapun,” ujar Rianto.
Namun, Rianto juga mengingatkan bahwa tantangan untuk mewujudkan pemilu yang bersih masih besar, mengingat potensi kecurangan yang sering kali muncul, seperti politik uang dan penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi hasil pemilu. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat, seperti mahasiswa, Bawaslu, dan media massa, dalam mengawasi jalannya Pilkada.
“Bawaslu memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, baik mahasiswa yang merupakan agen perubahan, maupun media massa yang memiliki fungsi kontrol sosial,” tambah Rianto.
Diskusi publik ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Jumat, 8 November 2024
Waktu: Pukul 16.00 – 18.00 WIB
Tempat: Gelanggang Mahabento, Kampus Universitas Panca Budi, Jalan Gatot Subroto, Medan
Kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Rektor Universitas Panca Budi, Anggota Bawaslu Sumut, serta Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa. Peserta yang diundang mencakup anggota JMSI Sumut, perwakilan perusahaan pers, mahasiswa, praktisi kepemiluan, dan kalangan jurnalis.
Diharapkan, diskusi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengawasan terhadap Pilkada 2024, serta menciptakan sinergi antara media massa, Bawaslu, dan kampus untuk menciptakan pemilu yang bersih dan demokratis.
Reporter: R/ Ngatirin