mimbarumum.co.id – Sungguh malang nasib seorang pria yang bekerja sebagai kuli bangunan harus menahan rasa sakit di bagian rahang dan mulut, hingga gigi bawah copot akibat dianiaya (dikeroyok) beramai-ramai di Jalan Pancasila, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (28/9/2024) malam.
Korban laki-laki tersebut bernama Abdul, warga Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Kepada awak media, Abdul menjelaskan penderitaan yang dialaminya bermula saat dirinya mendatangi sebuah tempat atau rumah yang berada di Jalan Pancasila, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, tepatnya di pinggiran rel kereta api Tembung untuk mencari adik kandungnya.
“Aku mau mencari adek aku di tempat itu, Bang. Memang yang aku datangi itu sudah dikenal rawan dan disebut-sebut basis narkoba dan perjudian. Setibanya di lokasi, aku bertanya sama orang di situ keberadaan adek aku,” kata Abdul kepada wartawan, Minggu (29/9/2024).
Lebih lanjut, ia menyebutkan setelah dirinya bertanya kepada pemuda yang diketahuinya bernama Dedi (terlapor), kemudian kawan-kawan terlapor langsung menganiayanya.
“Bagus-bagusnya aku nanya, bukannya dijawab malah aku dipukuli, dikeroyok sampai gigi aku patah satu, Bang. Ini masih sakit rahang mulutku, makan pun susah dan sakit. Saat dikeroyok itu ada yang nyiram baju aku pakai bensin, ada juga yang mau menikam dengan pakai senjata tajam pisau. Handphone aku pun dirampas mereka. Aku pasrah aja,hampir mau mati aku,” ungkapnya sembari menangis.
Ditambahkannya, setelah kejadian itu dirinya pun mengadu kepada familinya yang berprofesi sebagai pengacara.
Selanjutnya, korban yang didampingi pengacaranya melaporkan ke Polsek Medan Tembung. Hal itu tertuang dalam laporan polisi nomor, LP/B/1432/IX/2024/SPKT/Polsek Medan Tembung/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, tanggal 29 September.
“Tolong Pak Kapolsek, segera proses dan tangkap pelaku penganiayaan tersebut. Akibat kejadian itu saya tidak bisa bekerja, mau makan apa kami. Di rumah, saya adalah tulang punggung keluarga,” pungkasnya.
Reporter : Rasyid Hasibuan