Hampir semua orang punya harapan & impian hidup (dream life). Cita-cita & impian hidup itu dapat menumbuhkan semangat juang dalam mengarungi samudra kehidupan.
Cita-cita hidup manusia beraneka ragam tergantung dengan cara pandangnya tentang kehidupan. Ada yang hanya bernilai kesenangan duniawi semata, ada yang hanya bernilai ukhrawi semata & ada pula yang terkandung keduanya yaitu nilai-nilai duniawi & ukhrawi.
Harapan inilah yang menjadi cita-cita & harapan ideal setiap mukmin. Untuk meraih impian hidupnya tak sedikit manusia mengandalkan kejeniusan akalnya, kerja kerasnya & segenap kemampuan lainnya dengan harapan ia akan meraih apa yg ia impikan.
Pada akhirnya ia mengalami kegagalan-kegagalan demi kegagalan karena ia tidak menggantungkan harapannya kepada Allah SWT sehingga ia kecewa. Berharaplah kepada Allah maka engkau tak akan pernah kecewa.
Penuh harap (roja’) kepada Allah SWT adalah bagian yang tak terpisahkan dari implimentasi kandungan nilai-nilai tauhid. Roja’ adalah menginginkan kebaikan yang ada di sisi Allah SWT berupa keutamaan, ihsan & kebaikan dunia akhirat. (kitab Thariqul Wushul, hal. 136).
Tak sempurna iman seorang hamba atau bahkan rusak keimanannya ketika ia berharap secara total kepada selain Allah SWT. Tak ada tempat berharap & bergantung yang paling mulia kecuali kepada Allah SWT semata. Sementara berharap kepada makhluk adalah harapan yang paling lemah lagi rapuh.
Allah SWT berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.”(QS.Al-ankabut:41).
Wallahu a’lam