Dalam keseharian tak jarang kita mengambil jalan pintas untuk mengambil sebuah kesimpulan terhadap suatu keadaan. Tanpa memahami keadaan sebenarnya, lebih didominasi oleh asumsi-asumsi tak mendasar, sedikit mengenal informasi dan kurangnya ketelitian membuat kita mudah berprasangka negatif.
Pada akhirnya salah dalam mengambil kesimpulan seperti dalam urusan rumah tangga, management perusahaan atau sekalipun dalam urusan organisasi da’wah.
Sebagai contoh kecil, complaint terhadap pelayanan jasa profesi seseorang dianggap lamban lagi tidak memuaskan. Pada hal bisa jadi ia telah bekerja secara optimal tetapi berhubung ada sedikit kendala-kendala kecil yang kita tidak mengetahuinya sehingga ia tidak dapat mengerjakannya secara on time.
Complaint adalah hak customer sebagai pihak penyewa jasa akan tetapi tidak ada salahnya bagi customer untuk bertanya terlebih dahulu sebelum memvonisnya.
Berfikir negatif akan menghasilkan kesimpulan yang negatif pula, pada hal tidak jarang kesimpulannya sering salah. Sebaliknya berfikir positif akan menimbulkan dampak yang positif pula. Mari kita belajar berbaik sangka (husnudzon) dan menjauhi berburuk sangka (su’udzon).
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”.(QS.Al-Hujurat:12).
Wallahu a’lam