Masjid Al Amin Penuh Sesak Jamaah Isra’ Mikraj

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Seribuan lebih muslim dan muslimah yang berasal dari Kota Medan dan sekitarnya memadati Masjid Al Amin, Jalan Prof. HM. Yamin Medan, Minggu (17/3/19).

Mereka berbondong untuk mengikuti acara tablig Akbar sekaitan momentum peringatan Isra’ Mikraj Nabi Muhammad Saw yang digagas Majelis Taqarrub Ilallah (MTI) Kota Medan.

Tampil sebagai penceramah dalam acara itu, Al Ustadz Azwar Hadi Lubis, Al Ustadz Tommy Abdullah, Al ustadz Abu Fajar (Imam FPi Sumut) dan Al ustadz Yahya Zakaria serta Al Ustadz Fatih Al Malawi.

“Apakah boleh percaya Alqur’a separohnya saja? Tentu tidak. Atau percaya 99,9999 sampai panjang kali angka sembilannya? Tentu juga tidak boleh,” kata Ustadz Azwar Hadi Lubis, saat menyampaikan tausyiahnya.

- Advertisement -

Ustadz muda itu mengatakan, seorang muslim wajib memercayai kitab suci itu seratus persen, tidak boleh hanya sebagian-sebagian saja.

Pada bagian lain, Ustadz Azwar juga mengupas tentang fenomena kerusakan sosial yang melanda negeri ini. Secara khusus, dia memaparkan tentang perilaku umat yang jauh dari akhlak Islam.

Dia mencontohkan sejumlah peristiwa di Medan dan sekitarnya, antara lain tentang pelajar yang diperkosa, ada tindakan main hakim sendiri yang membuat orang tewas, dan maraknya pergaulan bebas hingga kasus aborsi yang tak hanya membunuh janinnya tetapi juga membunuh pelakunya.

Sementara penceramah berikutnya, Ustadz Tommy Abdullah dalam tausyiahnya menyebutkan tentang pentingnya syariat Islam dalam pengaturan kehidupan manusia.

Ia juga menyinggung tentang kasus pembunuhan massal yang dialami kaum muslim di Selandia Baru. Ustadz itu merasa sangat prihatin dengan tragedi yang dialami saudara sesama muslim di negara itu.

Ustadz Tommy membandingkan, pada masa Rasulullah SAW saat ada seorang Jahudi menyibakkan pakaian seorang muslimah sehingga menyebabkan betisnya tersingkap, pada saat itu Rasulullah langsung melakukan penyerangan dan pengusiran terhadap Jahudi tersebut.

Ustadz lainnya, Abu Fajar dari Front Pembela Islam (FPI) Sumut mengatakan kerusakan sosial yang terjadi di negeri ini disebabkan karena banyak dari kalangan umat dan pemimpin yang belum meneladani Rasulullah secara total.

“Kerusakan kita juga karena ulama dan pemimpin belum meneladani Rasulullah. Mereka belum menjadikan dunia sebagai ladang mendapatkan pahala untuk bekal akhirat,” paparnya.

Acara tabliq akbar yang mengambil tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah” itu juga menyoroti tentang larangan berbicara politik di dalam masjid.

“Melarang bicara politik di dalam masjid itu sama dengan yang dilakukan para penjajah terhadap para ulama yang memperjuangkan kemerdekaan negeri ini,” kata Ustad Yahya Zakaria, saat tampil sebagai pembicara berikutnya.

Sementara itu, Ustadz Fatih Almalawi memaparkan tentang kepemimpinan Rasulullah SAW yang mampu memberikan kemaslahatan tidak hanya bagi umat islam tetapi juga bagi seluruh umat beragama lainnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Tablig Akbar, Rahmat Tager dalam sambutannya memaparkan tentang keutamaan bulan Rajab bagi umat Islam. Menurutnyam banyak sejarah peradaban Islam bermula pada bulan haram ini.

Berdasar pantauan, masjid yang tergolong berukuran luas itu tak mampu menampung luapan jamaah. Meski panitia telah memanfaatkan ruangan lantai 2 masjid itu, namun masih banyak peserta yang terpaksa berdiri di sekitar halaman masjid tersebut.

Panitia juga terlihat sibuk menata parkir kendaraan yang menyesak di badan jalan sekitar masjid. Sementara petugas lainnya mengatur lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan.

Sejumlah peserta juga terlihat melakukan swafoto di lokasi yang dipersiapkan khusus pihak panitia. (rin)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Sosialisasikan Perda Adminduk, Edi Saputra: Penyaluran Bantuan Pemerintah Berdasarkan Data Kependudukan

mimbarumum.co.id – Anggota DPRD Kota Medan, Edi Saputra, ST kembali melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Kota Medan Nomor 3...