mimbarumum.co.id – Pencairan anggaran dana penyuluhan untuk para kader penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di setiap desa Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut) tahun 2021 dan tahun 2022 dengan alokasi Dana Anggaran Khusus (DAK), saat ini disebut-sebut jadi perbincangan hangat publik. Anggaran dengan jumlah kader penyuluhan KB sebesar 248 orang terbagi di tiap desa, dikabarkan dana tersebut tidak mengalir (disalurkan) ke mereka yang berhak menerimanya.
Sehingga kuat dugaan masyarakat dana tersebut ‘dimainkan’ dan disalahgunakan oknum pimpinan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB). Kabar hangat tersebut langsung membuat sejumlah insan pers mencoba mengkonfirmasi di beberapa kecamatan dan desa di Kabupaten Tapsel guna memastikan informasi tersebut. Salah satu mantan kordinator penyuluhan KB di salahsatu kecamatan berinisial L menceritakan kepada awak media, menyatakan sangat paham berapa jumlah dana alokasi tersebut.
“Dana bantuan penyuluhan itu keluar di tahun 2021 yang diperuntukan untuk tim PPKBD (Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana) dengan nominal per orang Rp 400 ribu per bulan,” jelasnya
Dia juga menjelaskan, dengan rinci total keseluruhan Tim PPKBD itu berjumlah 248 orang se kabupaten Tapsel.
“Kalau di jumlah kan Rp 400 ribu per orang dikali 248 orang terus di jumlah lagi selama 24 bulan (2 tahun) berapa la itu total anggaran nya bg, 2 milyar lebih kan bang,” jelasnya kepada awak media.
Bahkan dia mengaku setiap bulan sebelum diberhentikan selalu dijumpai orang kepercayaan pejabat di dinas tersebut untuk mengutip dana penyuluhan tersebut yang juga sebagai kordinator kecamata. “Dana penyuluhan yang diberikan pemerintah ini sebenarnya kita tau, untuk mensupport kinerja kader penyuluhan KB di tiap desa,serta mempercepat program pemerintah khusus nya dalam penurunan Stunting,” terangnya.
Lebihlanjut saat awak media mencoba mengkonfirmasi pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tapsel, GM Panjaitan selaku Kasi Intel,Minggu (26/2/2023) mengaku membenarkan adanya informasi atau laporan soal kasus tersebut.
”Benar bang, sedang kita proses, saat ini masih Pulbaket,” terang kasi intel.
Reporter : Jamaluddin