mimbarumum.co.id – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan Dr. H. Impun Siregar, MA yang didampingi Kasi Pendidikan Madrasah H. Yose Rizal, MM dan Ketua Kelompok Pengawas Madrasah Sariyanto menegaskan kepada beberapa wartawan yang datang untuk mengkonfirmasi di Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Rabu (1/2/2023), tentang dana sertifikasi guru di lingkungan Kemenag Kota Medan.
Impun menyampaikan kepada para wartawan bahwa uang sertifikasi guru atau yang dikenal dengan Tunjangan Profesi Guru (TPG) merupakan salah satu bantuan tunjangan dan perhatian pemerintah kepada guru sebagai bentuk penghargaan atas profesinya sesuai dengan PP No 41 Tahun 2009.
Penyaluran TPG (uang sertifikasi) melalui mekanisme prosedur yang sudah ditetapkan, antara lain pihak Kemenag (Bendahara) mengusulkan ke KPPN agar disalurkan uang TPG kepada seluruh guru yang sudah memenuhi persyaratan pencairan TPG melalui rekening guru secara langsung yakni dengan Non Tunai bukan Cash melalui Kemenag kepada guru yang bersangkutan.
Kakankemenag Kota Medan mengungkapkan bahwa beliau selalu mengingatkan dalam rapat kordinasi dan pertemuan-pertemuan menyampaikan agar seluruh pejabat, Kepala Seksi, Penyelenggara, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Pengawas Madrasah, Penghulu bahkan kepada ASN agar melaksakan tugas sebaik-baiknya dan menghindari perilaku yang tidak baik seperti pungutan liar dan gratifikasi.
Bahkan Impun menghimbau di seluruh Kantor baik di KUA dan madrasah membuat slogan, spanduk yang isinya tentang penolakan gratifikasi dan pungutan liar.
Kemudian menanggapi pertanyaan para wartawan tentang adanya berita online yang isinya dugaan Kakan Kemenag Kota Medan menyunat uang sertifikasi guru maka Kakan Kemenag Kota Medan menyatakan bahwa:
1. Saya tidak benar dan tidak pernah menyunat atau memotong uang sertifikasi guru, dan uang sertifikasi guru langsung di transfer ke rekening guru masing-masing. “Jadi bagaimana cara menyunat atau memotongnya, “ungkapnya.
2. Disebutkan dalam berita tersebut melalui staf dan pengawas madrasah, jadi saya tegaskan bahwa saya tidak pernah menyuruh staff, pengawas madrasah, pejabat atau siapapun untuk meminta dan menyetorkan uang sertifikasi guru kepada saya. Pihak Kemenag ingin mencari tahu nama pengawas madrasah, namun ketua IPA Kota medan sebagai sumber informasi tidak mau mengatakan nama pengawas madrasah tersebut dan kata staf itu bukan staff ASN yang bekerja di Kemenag Medan, jadi saya selaku Kakan Kemenag Kota Medan akan menelusuri dan akan menindak tegas kepada orang-orang atau oknum yang bermain-main mencemarkan nama baik Kementerian Agama atau menjual-jual nama saya dalam hal pungutan atau gratifikasi tersebut dan saya berjanji akan meningkatkan pengawasan kepada seluruh ASN di Kemenag Medan.
3. Saya sangat menyayangkan berita tersebut karena seyognyanya sebelum berita diterbitkan, secara kode etik seorang wartawan atau media itu harus ada konfirmasi tidak mengambil berita sepihak saja sehingga ada perimbangan berita dan tidak ada yang dirugikan apalagi pencemaran nama baik.
Sementara itu Ketua Pokjawas Madrasah Sariyanto mengungkapkan bahwa tidak pernah sama sekali Kakan Kemenag Kota Medan DR. H. Impun Siregar menyuruh atau meminta kepada pengawas madrasah untuk meminta kepada guru-guru uang sertifikasi dan tidak pernah menyetor kepada Kakan Kemenag dalam bentuk apapun yang disebut gratifikasi, jika ternyata ada di lapangan itu adalah oknum yang harus ditindak.
Sedangkan Kasi Pendidikan Madrasah H Yose Rizal, MM juga mengungkapkan bahwa selaku unit yang menaungi Madrasah tidak pernah menerima perintah dan instruksi dari Kakan Kemenag kota Medan untuk meminta dan menyetorkan uang sertifikasi dari guru guru madrasah kepada Kakan Kemenag Kota Medan.
Para wartawan juga telah menghubungi beberapa Kepala Madrasah Negeri dan Swasta diantaranya Kepala MTsn 2 Medan Pesta Berampu dan Kepala MTs Al-wasliyah Sunggal Khalid Batubara serta guru madrasah Dian Rianto dari MTsS Al Kautsar dan Zulkifli dari MTsS Al wasliyah Km.6, mereka mengatakan bahwa tidak pernah memberikan atau menyetor uang sertifikasi guru kepada Kakan Kemenag Kota Medan.
Reporter : M Nasir