mimbarumum.co.id – PT Hutama Karya (HK) yang dipercaya pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk mengerjakan proyek Water Front City Pangururan, diduga menggunakan material hasil galian batu padas dan tanah timbunan dari lokasi proyek Menara Pandang Tele.
Pantauan wartawan, material berupa batu padas bercampur tanah diturunkan dari Dum Truck di Jalan Danau Toba, persis di depan Mako Polres Samosir diambil Tele.
Kemudian, alat berat jenis exavator, mulai melangsir batu padas dan digunakan sebagai materil pembangunan tembok penahan tanah.
“Ini harus dijelaskan PT Hutama Karya, apa bisa tanah timbunan dan batu padas hasil galian dari digunakan oleh perusahaan,” ujar mantan anggota DPRD Samosir, Marko Sihotang kepada mimbarumum.co.id, Sabtu (14/1/2023) di Pangururan.
Ia mempertanyakan kontrak perusahaan plat merah itu, agar masyarakat Samosir tidak merasa dibodohi BUMN pemilik kontrak pekerjaan Water Front City itu. “Pihak perusahaan harus bekerja profesional,” tugasnya.
Pihak PT HK, Rizal, yang dihubungi wartawan mengatakan, akan koordinasi dulu dengan Humas proyek Menara Pandang Tele. “Apa benar, hasil galian lahan berupa batu padas dan tanah timbunan ada yang diangkut ke proyek Water Front City,” jelasnya.
Ketika ditanya, apakah didalam rencana anggaran biaya (RAB) proyek Water Front City diperbolehkan menggunakan material dari galian tanah proyek kerjasama (KSO), ia berkelit. Agar dirinya tidak dikaitkan untuk di muat di media.
” Mohon maaf bang, saya lagi banyak kerjaan. Tolong jangan dimuat nama saya. Tolong saya tidak ditekan. Saya koordinasi dulu dengan Humas proyek Menara Pandang Tele,” ujarnya.
Untuk diketahui proyek Water Front City senilai Rp 154 miliar mengerjakan penataan Patung Boraspati Tano & Boru Saniangnaga, Patung Pustaha & Syair Tao Toba, Display Batuan Geologi Toba, Atraksi Seni Air Mancur “Aek Menari”, Panggung Apung Aek Natio.
Sampai sekarang pihak PT Hutama Karya belum berani mendirikan plang proyek untuk diinformasikan kepada publik, hal ini diduga karena masih ada polemik internal terkait untung ruginya proyek WFC Pangururan dan Tele dan sesuai informasi beberapa waktu lalu tim audit sepertinya mendatangi proyek tersebut.
Reporter: Robin Nainggolan