mimbarumum.co.id – Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) mewisuda 1.122 lulusan dari berbagai program studi jenjang Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana. Wisuda periode ke 69 ini digelar di Selecta Convention Hall, Medan selama dua hari (23-24 November 2022).
Sebanyak 13 wisudawan/ti diantaranya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik, dan 14 wisudawan berprestasi. Selain itu, juga 14 wisudawan yang mengikuti Program magang Bersertifikasi MBKM di masing-masing program studi.
Rektor Unpab Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM mengatakan, internasionalisasi di perguruan tinggi merupakan suatu proses yang menyangkut internasionalisasi kurikulum, administrasi manajemen, penelitian kolaborasi secara akademik, serta pertukaran mahasiswa dan dosen.
Di era digital ini, perguruan tinggi di dunia sudah mulai bertambah dengan sangat pesat. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data di Kemenristekdikti di tahun 2022 menunjukkan jumlah perguruan tinggi yang sudah mencapai 3.115 perguruan tinggi dengan 25.548 program studi. Dimana masuk di dalam data tersebut, salah satunya Unpab.
Pertambahan jumlah perguruan tinggi yang semakin melesat berdampak pada eksistensi perguruan tinggi, hal ini yang menyebabkan setiap perguruan tinggi harus terus melakukan ekspansi, terutama kualitas yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja bagi para lulusan masing-masing perguruan tinggi.
Rektor menyebutkan, arah pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia menuju daya saing global dapat terlihat dari visi yang telah ditetapkan oleh sebagian PTN maupun PTS meskipun dengan istilah yang berbeda-beda. Misalnya dengan menggunakan kalimat ‘Unggul pada tingkat global’, ‘Diakui oleh dunia’, ‘Berkelas dunia’, ‘Berstandar Internasional’, dan seperti visi dari Universitas Pembangunan Panca Budi yaitu ‘World Class University’, dan lain sebagainya.
Melalui internasionalisasi, mahasiswa pun akan lebih didorong untuk siap menghadapi standard global. Selain itu, meningkatkannya jumlah mahasiswa internasional di sebuah perguruan tinggi juga akan terjadi peningkatan interaksi antara mahasiswa lokal dengan mahasiswa luar negeri, dalam rangka peningkatan kualitas mahasiswa yang mampu menyerap ilmu dari mahasiswa asing atau luar negeri.
Secara tidak langsung, internasionalisasi dapat meningkatkan kesiapan para mahasiswa dan lulusan untuk dunia yang lebih maju, menginternasionalkan kurikulum dan meningkatkan kualitas akademik, meningkatkan profil dan reputasi internasional, memperkuat penelitian dan kapasitas produksi pengetahuan, menambah jumlah, memperluas dan mendiversifikasi sumber daya fakultas atau staf Pendidikan, serta pemahaman antar budaya fakultas.
“Untuk itu, Unpab sedang bertahap untuk mencapai visi Universitas yang menyatakan bahwa UNPAB menuju ‘World Class University’,” ucapnya.
Lebih lanjut rektor menyampaikan, Unpab sebagai penghasil SDM berkualitas dituntut untuk menyiapkan kompetensi mahasiswa yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Konsep Link and Match dengan dunia industri dan dunia kerja menjadi kata kunci dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
Unpab telah melakukan transformasi dalam pembelajaran agar dapat menghasilkan lulusan yang responsif terhadap tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Kampus Merdeka-Merdeka Belajar
merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner), menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.
Melalui Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, mahasiswa memiliki kesempatan untuk 1 semester atau setara dengan 20 SKS menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 m SKS menempuh pembelajaran di luar Perguruan Tinggi.
Ada 9 Program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang dikembangkan di Unpab yaitu Pertukaran Mahasiswa Nasional dan Internasional, Praktik Kerja Lapangan (Magang), Asistensi Mengajar/Kampus Mengajar, Penelitian/Riset Kolaborasi, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, Studi/Proyek Independen, dan, KKN Terapan atau Proyek Membangun Desa dan Bela Negara.
Hal ini langsung diimplementasikan oleh Unpab dengan cara mengikuti kegiatan MBKM Lintas L2DIKTI Wilayah 1 dan L2DIKTI Wilayah 10 (Sumatera Utara – Kepri) selama 4 hari terhitung mulai tanggal 12 s/d 15 Oktober 2022, yang dihadiri oleh 13 PTS L2DIKTI Wilayah 1 dan 11 PTS L2DIKTI Wilayah 10, serta langsung dituangkan dalam bentuk MoU dan MoA.
Unpab penuh semangat untuk mewujudkan program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, dengan tagline ‘Membangunan Desa, Membangunan Indonesia’ Unpab telah menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka membangun desa yaitu melakukan MoU dengan desa-desa yang ada di Sumatera Utara untuk melakukan kegiatan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar dan melaksanakan program KKNT dan Kampus Mengajar ke desa-desa.
Ia juga berharap, bergerak dari visi Unpab, setelah melepaskan para wisudawan ke dalam persaingan kesempatan untuk hidup maka kalian juga harus mampu berperan sebagai ‘Change Agent’.
Reporter : M Nasir