mimbarumum.co.id – Komisi B DPRK Labuhanbatu Utara (Labura) gelar RDP bersama masyarakat kelurahan AekKanopan terkait datangnya banjir bandang yang merendam pemukiman beberapa waktu yang silam.
Rapat terlaksana di ruang BANMUS, Jumat (11/11/2022) di hadiri Forkopimca Kualuh Hulu bersama tokoh masyarakat.
Mukti Ahmad Dalimunthe selaku Ketua Komisi B menyambut baik kehadiran masyarakat dan langsung mempertanyakan ke inti materi terkait penyebab banjir yang melanda pemukiman tersebut.
Camat Kualuh Hulu, Fanji Asmara menyampaikan, ucapan terimakasih kepada anggota DPRD atas apresiasinya atas menyikapi keluhan warga kami yang terkena banjir luar biasa berkisar 995 KK.
“Terkait Sungai AekKanopan harus dilakukan normalisasi pendalaman agar debit air sungai lebih rendah di bawah permukaan pinggiran sungai,” papar Fanji Asmara.
Kapolsek Kualuh Hulu, AKP .Is Gunarko, dalam arahannya, mengatakan adanya masalah banjir cukup mengganggu arus lalu lintas, terutama di Jalan Lintas Sumatera.
“Pasca banjir tersebut, kami dari pihak Kepolisian Sektor Kualuh Hulu Polres Labuhan Batu melakukan pemantauan tugas normatif membantu masyarakat menjaga keamanan dan memberikan pelayanan prima baik itu di siang hari maupun di malam hari,” beber Kapolsek AKP. Is Gunarko.
Buyung , selaku Kepala lingkungan Suka Rendah Kelurahan AekKanopan Timur berharap kepada pemerintah segera melakukan normalisasi sungai AekKanopan dan membuat tembok pembronjo gan penahan air di wilayah 6 lingkungan ,” paparnya.
Di tempat yang sama, M.Situmorang, warga Wonosari, mengatakan sudah terjun kelokasi ke perusahaan PT. Sinar Mas Kanopan Ulu, bahwa, kalau air dari masyarakat tidak begitulah parahnya banjir.
”Namu , kami berharap kepada pihak perusahaan PT .Sinar Mas harus memikirkan dengan serius terkait perihal Banjir ini, sebab, curah air dari areal perkebunan PT. Sinar Mas , menurut hemat kami salah satu berdampak,” ucapnya.
Ibrahim Sitompul Lurah AekKanopan Timur berharap agar di lakukannya normalisasi di Sungai AekKanopan.
“Tapi kendalanya, ada tiga orang masyarakat pemilik lahan di pinggiran sungai yang tidak mau kena tanahnya. hanya itulah kendala yang sangat pelik kita hadapi, sementara, kita telah lakukan secara persuasif dan selalu berikan penjelasan,” terang Lurah.
Reporter : AO Sihombing