mimbarumum.co.id – Ratusan massa mengatasnamakan tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) berunjukrasa ke gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (14/2/19).
Massa menegaskan menolak rancangan Undang-Undang penghapusan kekerasan seksual (RUU PKS).
Koordinasi Aksi, M.Rosyadi Izzuddin Nur dalam pernyataannya mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama menolak RUU
tersebut.
Dia meyakini jika RUU PKS disahkan akan terjadi musibah besar di negeri Indonesia.
AMMBU membeberkan isi RUU PKS di dalamnya ada upaya mengusung ide feminis dan kesetaraan gender dalam upaya melindungi serta melegalkan praktik LGBT, zina dan aborsi di Indonesia.
Keanehan lainnya juga ada terungkap di RUU ini yakni di Pasal 6 Bab Pencegahan ayat 1 huruf disebut-sebut isinya memasukkan bahan ajar dalam kurikulum, non kurikulum atau ekstrakurikuler pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi.
Yakni ada dua hal bahasa dalam pasal ini. Pertama tentang metode ajar dikhawatirkan memberi panduan anak-anak untuk berprilaku seks bebas.
Kedua, dengan adanya pendidikan seks bernuansa liberal dan semakin menambah deretan angka kejahatan seksual.
“Bahkan seorang tua bisa dipidanakan bila memaksakan puterinya menutup aurat,” ucapnya.
Untuk itu, AMMBU menyerukan masyarakat untuk kembali pada syari’ah Allah secara menyeluruh. Hal ini sebagai solusi tuntas dari problematika umat.(09)