mimbarumum.co.id – Sebuah truk colt diesel sarat muatan melintas di sebuah jembatan berlantai kayu atau papan. Sesaat kemudian jembatan bergalang besi yang menghubungkan dua desa itu ambruk. Seketika jalur transportasi terputus, sementara kendaraan itu tercubur ke dalam sungai.
“Ambruknya jembatan terjadi Rabu malam sekitar pukul 22.30 WIB,” kata Camat Angkola Selatan, Zamhir pada Kamis (17/1/19). Kejadian itu, katanya tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
Namun akibat kejadian itu, 2 ribu jiwa warga yang bertempat tinggal di Desa Aek Natas dan Desa Dolok Godang, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan terisolir. Aktifitas perekonomian dan pendidikan menjadi terganggu.
“Seluruh kendaraan baik menuju maupun dari dua desa ini sudah tidak bisa melintas. Putus total. Perekonomian masyarakat dan aktivitas anak-anak sekolah juga ikut terganggu,” kata Camat itu.
Pihak kecamatan, jelas Zamhir sudah melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah kabupaten untuk mendapatkan penaganan segera. “Mudah-mudahan cepat ada solusi sebagaimana harapan mayarakat,” harapnya.
Sementara warga secara bergotong royong membuat jalur alternatif minimal untuk memungkinkan warga melintas dengan berjalan kaki dari dan menuju kedua desa itu. “Terutama untuk anak-anak yang bersekolah,” ucapnya.
Namun dia tetap meminta warga untuk memantau jalur alternatif itu mengingat arus sungai yang terdapat di bawah jembatan termasuk berarus deras.
“Kewaspadaan masyarakat dituntut, mengingat apabila hujan lebat dapat menimbulkan banjir di sungai.Banjir sungai di wilayah itu beberapa bulan lalu merenggut korban jiwa,” katanya.
Tentang kondisi jembatan, Zamhir memperkirakan memang kondisinya sudah memprihatinkan. Bagian lantai yang terbuat dari kayu, sebagiannya sudah lapuk sementara bagian galangan yang terbuat dari besi kondisinya sudah berkarat.
Kondisi itu diperburuk tatkala kendaraan dengan muatan tertentu melintas di jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar 4 meter itu. (zal)