mimbarumum.co.id – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Doddy Zulverdi mengungkapkan Indonesia adalah salah satu pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi.
Hal ini dia ungkap pada pembukaan Pre – Event (Road to) FEKDI). Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumatera Utara 2022; “Semarak Digital Sumut” yang digelar secara virtual Kamis (24/3/2022).
Doddy menjelaskan nilai transaksi digital banking di Sumut meningkat 46,53 persen (yoy) menjadi Rp3.732,8 triliun pada Februari 2022. Begitu juga dengan nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 41,35 persen (yoy) mencapai Rp27,1 triliun.
Faktor kemajuan teknologi, digitalisasi produk dan layanan keuangan. Serta aktivitas bisnis online dapat mendukung UMKM dalam mempertahankan pendapatan dan bisnis di tengah pandemi Covid-19.
“Sebagai Otoritas moneter dan sistem pembayaran di Indonesia, Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi. Fan memperkuat sistem pembayaran yang CEMUMUAH. Yakni cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Sejalan dengan upaya peningkatan konsumsi masyarakat guna mendukung pemulihan ekonomi,” kata dia.
Peningkatan akseptansi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja secara daring perlu di perkuat dengan dukungan kebijakan Bank Indonesia. Inovasi sistem pembayaran terus di dorong. Termasuk pengembangan infrastruktur BI-FAST dan akseptasi transaksi QRIS melalui perluasan layanan; pendampingan kepada peserta; dan edukasi kepada masyarakat.
“BI-FAST merupakan layanan fast |0ayment yang dikembangkan Bank Indonesia sejak Desember 2021 untuk menciptakan infrastruktur SP ritel,” ungkapnya.
Biaya per Transaksi Rp 2.500
Berdasarkan ketentuan dari Bank Indonesia, biaya per biaya per transaksi dari Penyedia Jasa Pembayaran ke nasabah ditetapkan maksimal Rp2.500. BI-FAST di harapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam bertransaksi bagi masyarakat umum dan pelaku usaha.
“BI terus mendorong terwujudnya SP digital melalui fast payment sebagai game changer dalam mendukung pengembangan keuangan digital dan pemulihan ekonomi,” ujar Doddy.
Untuk mendukung capaian tersebut, Sumatera Utara di targetkan dengan penambahan 980 ribu pengguna baru QRIS. Atau secara akumulatif menjadi 1,34 juta pengguna QRIS di akhir tahun 2022.
Karena itu, Bank Indonesia bersama dengan Penyelenggara Jasa Pembayaran akan terus berupaya memberikan kemudahan. Terutama dalam pemanfaatan transaksi non tunai di berbagai lapisan masyarakat.
“Pada talkshow kali ini, kami menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten. Baik dari sisi penyedia jasa pembayaran, SuperApp, maupun perwakilan konsumen,” jelasnya.
Doddy berharap Semarak Digital Sumut dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat membuka wawasan para pelaku usaha. Masyarakat umum termasuk di antaranya generasi muda untuk memanfaatkan kanal digital dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Reporter : Siti Amelia