mimbarumum.co.id – Pemandangan tak elok terlihat pada salah satu pinggiran kawasan perairan Danau Toba. Sebuah kapal wisata teronggok dengan kondisi memprihatinkan.
Padahal, usia kapal tersebut baru sekira 3 (tahun) sejak selesai pembuatannya yang menelan anggaran senilai Rp 2,3 miliar pada tahun 2017 lalu.
“Baru berumur tiga tahun, Kapal Wisata Samosir sudah rusak parah dan membusuk,” kata Franki Rajagukguk kepada mimbarumum.co.id, Rabu (16/3/2021).
Ia menduga, kapal wisata yang awalnya akan menjadi kebanggaan masyarakat Samosir sekaligus melengkapi sarana wisata danau itu, pembuatannya menggunakan material kayu berkualitas rendah.
Franki pun menduga ada dugaan korupsi dalam pembuatan kapal wisata yang pernah mengangkut ibu Negara Iriana Jokowi pada saat melakukan lawatan ke negeri berjuluk kepingan surga tersebut.
Menurutnya, kapal yang pembuatannya menggunakan anggaran negara itu, perlu mendapat perhatian serius dari aparat hukum.
“Material yang digunakan perlu diaudit, karena diduga tidak berkualitas, tidak sesuai spesifikasi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Franki juga menyesalkan sikap Pemkab Samosir yang membiarkan kapal kayu dengan ornamen Rumah Batak itu terlantar begitu saja.
“Merawat yang ada saja, pemerintah tidak mampu, padahal kapal itu pernah menyumbangkan PAD,” tegas Franki.
Kapal wisata Samosir itu teronggok di Huta Sitio, Desa Tomok Parsaoran,
Selamatkan Uang Rakyat
Lebih lanjut Franki mendorong aparat penegak hukum bertindak menyelamatkan uang rakyat dengan memanggil pihak pihak terkait pembuatan kapal tersebut.
“Kita heran, kapal yang dibuat dengan biaya Rp. 2,3 miliar sudah membusuk,” ucapnya.
Franki membandingkan, banyak kapal kayu di kawasan Samosir yang sudah berumur puluhan tahun, namun kondisinya tidak separah Kapal Wisata Samosir.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara itu mendesak pejabat terkait yang menangani proses pembuatan kapal wisata dan pihak rekanan untuk bertanggungjawab dengan kondisi kapal sekarang ini.
Pemeriksaan
Sementara itu, seorang sumber mimbarumum.co.id di Mapolres Samosir menyebutkan, bahwa petugas sudah pernah melakukan pemeriksaan terhadap aparatur di lingkungan Pemkab Samosir terkait pembuatan tersebut.
“Persoalan pembuatan kapal secara rinci sudah ditangani dan disampaikan ke Inspektorat Samosir. Namun kasusnya hilang bak ditelan bumi, ” sebut sumber.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Samosir, Tetti Naibaho ketika dikonfirmasi terkait ditelantarkannya Kapal Wisata Samosir, menyampaikan, bahwa kapal bukan ditelantarkan.
“Karena air Danau Toba naik, sehingga masuk air ke kapal, lalu ditarik ke daratan,” kata dia.
Ia menambahkan, saat ini persiapan kajian Teknis oleh pihak berkompeten. “Apakah kapal masih dapat diperbaiki dengan ketersediaan anggaran pemeliharaan saat ini,” ujarnya.
Menurut dia, minggu ini tim teknis dimaksud akan datang untuk melihat kondisi Kapal Wisata Samosir.
Reporter: Robin Nainggolan