Empat Eksportir Sarang Burung Walet Kini Bebas Banned China

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Empat dari lima eksportir sarang burung walet RI yang sebelumnya mengalami pelarangan (banned) oleh China, kini sudah terbebas dari pelarangan tersebut.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang, mengatakan penyelesaian hambatan ekspor sarang burung walet ke China sudah mendapat banyak kemajuan.

“Kemarin ada lima (eksportir) yang kena banned. Tapi sekarang empat di antaranya sudah lolos dan bisa mengekspor kembali,” ungkapnya usai mengunjungi fasilitas pengemasan sarang burung walet milik PT Originalnest Indonesia di Kompleks MICC, Deliserdang, Selasa (22/2/2022) sore.

Bahkan ada di antara keempat eksportir tersebut sempat sudah mendapat sanksi. Namun setelah Barantan ikut memberi penjelasan akhirnya otoritas terkait di Tiongkok mencabut sanksi tersebut.

- Advertisement -

Itu berarti jumlah eksportir yang lepas dari pembatasan Tiongkok bertambah dua lagi. Setelah pada Oktober 2021 dua eksportir lain sudah bebas terlebih dahulu.

Tahun lalu, Otoritas Kepabeanan Tiongkok (General Administration of Customs China/GACC) membatasi pemasukan produk SBW dari lima perusahaan asal Indonesia ke negaranya. Sebanyak empat perusahaan di antaranya mengalami pelarangan karena di anggap melebihi kapasitas produksi saat didaftarkan pertama kali ke China pada 2017.

Sementara satu ekspotir lagi terganjal kandungan nitrit yang di anggap melebihi ketentuan, yakni di atas 30 ppm. Namun menurut Bambang, pembebasan eksportir ini tinggal membutuhkan penjelasan lebih detil mengenai perbedaan hasil laboratorium antara Indonesia dengan China.

China Pastikan Kualitas Keamanan Produk

Bambang mengatakan pihaknya dapat memaklumi kebijakan pembatasan tersebut. Meski membutuhkan produk sarang burung walet dari Indonesia, tetapi pemerintah China juga bertanggungjawab memastikan kualitas dan keamanan produk tersebut.

Bahkan menurut Bambang, eksportasi sarang burung walet dari Indonesia ke China mengalami perkembangan yang berarti. Saat ini GACC sedang memeroses pengajuan enam eksportir baru dari Indonesia setelah beberapa tahun menunggu.

“Sampai saat ini pun sudah ada 29 perusahaan (eksportir SBW asal Indonesia) yang terdaftar di GACC dan mereka di terima dengan baik di China,” ungkapnya.

Lebih jauh dia memastikan pemerintah akan memberi perlakuan sama, mendukung penuh pelaku usaha lain yang ingin mengekspor SBW. Termasuk yang berskala kecil dan menengah. Terutama memberi kemudahan dan pendampingan agar bisa menghasilkan produk sesuai protokol ekspor kesepakatan dengan pemerintah China.

Dia meyakini pelaku usaha berskala kecil dan menengah masih membutuhkan pendampingan ekspor. Hal itu karena GACC menerapkan protokol ekspor ketat yang juga harus di patuhi pelaku usaha kecil dan menengah.

Originalnest Pernah Ekspor Hingga Rp 24 Miliar

Owner PT Originalnest Indonesia Rusianah, mengungkapkan perusahaannya menerima permintaan pasar yang lebih tinggi pada 2021. Namun mereka tidak dapat memenuhi permintaan tersebut karena mengalami pembatasan oleh GACC.

“Tahun 2020 belum ada aturan pembatasan sehingga kami bisa mencapai nilai ekspor lebih dari Rp 24 miliar,” ujarnya.

Akibat pembatasan, volume ekspornya terpangkas sebanyak 10 ton pada 2021. Karena itu dia menyayangkan adanya kebijakan tersebut sebab permintaan sarang burung walet di China sedang mengalami peningkatan.

Dia mengatakan GACC tidak menginformasikan alasan pembatasan tersebut dan Originalnest sebenarnya sudah mengajukan penambahan kapasitas ekspor. Perusahaan eksportir SBW terbesar di Indonesia itu mengajukan ke Tiongkok penambahan kapasitas dari 26 menjadi 38 ton per tahun.

“Secara kapasitas produksi kita memadai. Bahan baku juga tidak ada kendala Tapi memang sedang ada pembatasan kuota. Kita juga sedang mencari pasar baru di negara lain. Termasuk di pasar domestik. Namun memang sejauh ini masih China pasar terbesar. Serapan ke China mencapai 90 persen,” tukasnya.

Sarang burung walet di percaya baik untuk kesehatan, khususnya menjaga fungsi organ dalam. Sarang burung walet juga dianggap mampu meningkatkan kecerdasan dan kecantikan. Komoditi sarang burung walet punya nilai ekonomi sangat tinggi hingga laku di jual senilai Rp20 juta per kilogramnya.

Reporter : Siti Amelia

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pastikan Pangkalan Resmi Siap Layani Kebutuhan LPG 3 Kg Masyarakat

mimbarumum.co.id - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan bahwa pangkalan-pangkalan resmi (sub penyalur) LPG 3...