mimbarumum.co.id – Konflik lahan di Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, hingga kini seolah jalan di tempat. Pihak kepolisian juga terkesan lamban karena belum menetapkan seorang pun terhadap kasus penyerobotan lahan yang telah dilaporkan ke Polda Sumut.
Kepada awak media, Sekretaris Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon (AEAB) Rembah Keliat menyatakan, pihaknya sangat berharap Polda Sumut menindaklanjuti laporannya.
“Kami dari Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon sangat berharap tindakan tegas dari Bapak Kapolda, agar permasalahan hukum yang kami alami, yakni pengerusakan lahan yang sangat merugikan kami selaku petani, untuk segera ditindaklanjuti,” harap Rembah.
Terpisah, Lambannya penanganan persoalan lahan ini mengundang perhatian dari berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh Sumatera Utara. Diantaranya dari Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara, Muhri Fauzi Hafiz. Ia merasa prihatin dengan kasus dihadapi oleh masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon (AEAB) Desa Durin Tonggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dikomandoi Rembah br Keliat.
Menurut Anggota DPRD Sumut Periode 2014-2019 ini, penyelesaian kasus penyerobotan lahan yang terjadi di bulan Februari tahun lalu (2021), telah menghilangkan mata pencaharian pokok dari pengurus dan anggota Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon Desa Durin Tonggal, yang sudah menguasai secara fisik lahan garapan seluas 30 hektar sejak tahun 1999 lalu.
Sejak lahan tersebut diserobot oleh oknum-oknum yang mengaku perpanjangan dari pemilik tanah, semua tanaman yang sudah mereka tanam rata dan hilang dihancurkan oleh alat-alat berat.
“Semestinya pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara, sudah bisa menetapkan tersangka. Namun sejauh ini, kasus penyerobotan lahan pertanian yang dikuasai Kelompok Tani AEAB Desa Durin Tonggal tersebut seperti jalan di tempat,” katanya.
