mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi berpotensi mencalonkan diri mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Edi –orang nomor satu di Pemprov Sumut ini– menjadi calon terpopuler setelah Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Begitu hasil survei kepala daerah yang berpotensi menjadi calon presiden di 2024 yang dilakukan Forum Politik Indonesia (FPI).
Surveinya digelar pada 29 November hingga 3 Desember 2021. Sebanyak 1.537 responden berusia di atas 17 tahun, terlibat di dalamnya. Metode survei menggunakan metode simple random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berbeda dengan hasil survei capres yang beredar selama ini, hasil survei ini justru menempatkan posisi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di posisi kedua dengan perolehan 18,3 persen.
PERINGKAT KEDUA
Di posisi pertama ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 22,9 persen dan disusul posisi ketiga oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 13,1 persen. Posisi Ganjar Pranowo justru berada di posisi ke empat dengan persentase 10,7 persen, dan ada Gubernur Papua Lukas Enembe dengan 7,4 persen diurutan kelima.
Ketua Forum Politik Indonesia Tamil Selvan menjelaskan, hasil survei ini memperlihatkan bahwa tokoh kepala daerah di luar Jawa juga memiliki kompetensi menjadi calon presiden di 2024.
Dari keterangan yang disadur dari rmol.id, Kamis (9/12/2021), Tamil mengatakan, “Selama ini, politik kita itu terkoptasi dengan calon dari pulau Jawa, seolah Indonesia ini hanya Pulau Jawa. Survei ini secara jelas menunjukan bahwa 10 Top of Mind itu justru 7 diantaranya adalah kepala daerah dari luar Jawa. Bahkan Edi Rahmayadi ada diposisi kedua dan Lukas Enembe ada di posisi kelima.”
Menurutnya, hasil survei menempatkan 3 Gubernur yang bukan politisi. Ini menunjukan potensi pribadi para tokoh tersebut yang akan lebih maksimal jika didukung partai politik dalam kontestasi pilpres 2024.
“Kalau kita lihat 3 peringkat teratas justru bukan kader partai. Bisa dibayangkan jika kemudian pengaruh mereka ditambah oleh potensi elektoral partai politik, tentu akan luar biasa,” jelasnya.
Lebih lanjut menjawab pertanyaan terkait posisi Ganjar Pranowo yang di bawah Anies Baswedan, Edi Rahmayadi, dan Ridwan Kamil. Tamil menjawab bahwa secara implementasi nama Ganjar terkatrol naik karena pengaruh framing media yang menjadikannya kompetitor Puan dalam internal PDIP.
“Ganjar ini menjadi media darling karena kompetisi di internal PDIP, kalau secara kinerja tidak ada yang menonjol. Jadi jika nanti keluar dari PDIP bisa dipastikan personal Ganjar tidak memiliki daya elektoral yang kuat,” tandasnya.
Adapun hasil survei ‘top of mind’ yang dirilis Forum Politik Indonesia, dengan pertanyaan Jika ‘Siapakah Yang Anda Pilih Sebagai Calon Presiden 2024, Diantara Seluruh Gubernur di Indonesia? Dan 10 jawaban teratas, antara lain :
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (22,9 persen), Gubernur Sumatera Utara, Edi Rahmayadi (18,3 persen), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (13,1 persen), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (10,7 persen), Gubernur Papua, Lukas Enembe (7,4 persen).
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru (5,1 persen), Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman (3,2 persen), Gubernur NTT, Viktor Laiskodat (2,4 persen), Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor (1,8 persen) dan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey (1,3 persen).
Sumber : Koran Mimbar Umum