Padangsidimpuan, mimbarumum.co.id – Lebih 4 (empat) bulan karyawan PDAM Tirta Ayumi bekerja tak beroleh gaji. Pimpinan perusahaan menyebut, keuangan badan usaha milik daerah itu tak sanggup membayar hak-hak karyawan.
“Pemasukan PDAM Tirta Ayumi hanya dari penagihan pelanggan tidak sebanding dengan biaya gaji karyawan dan biaya pemeliharaan pipa di lapangan serta (biaya) lainnya,” kata Direktur Utama PDAm Tirta Ayumi, Husni Thamrin, ST., Rabu (2/2/18) di Padangsidempuan.
Dia memparkan jumlah pelanggan perusahaan air itu sebanyak 2.400 saluran pelanggan. Ironisnya, dari jumlah itu kebanyakan diantara para pelangganya justru menunggak pembayaran sehingga menyebabkan kondisi keuangan PDAM Tirta Ayumi semakin memprihatinkan.
Menurutnya, jika para pelanggan disiplin dalam pembayaran tagihan airnya dan Pemerintah Kota Sidempuan mengalokasikan dana hibah untuk perusahaan itu maka polemik tentang tidak dibayarnya gaji karyawan perusahaan dapat segera teratasi.
“Walaupun PDAM Tirta Ayumi merupakan BUMD milik Pemko Padangsidimpuan tapi tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemko Padangsidimpuan,” ungkapnya.
Tentang besarnya tunggakan pelanggan PDAM Tirta Ayumi, Husni Thamrin mengakui hal itu juga disebabkan pegawai PDAM yang tidak disiplin dalam melakukan penagihan kepada para pelanggan.
Terkait itu, pihaknya pernah mengusulkan kepada pemerintah kota agar menggandeng pihak ketiga untuk melakukan penagihan tersebut, namun pemerintah menolak usulan itu.
“Inilah polemik yang dihadapi PDAM Tirta Ayumi. Makanya karyawan beberapa bulan ini belum mendapatkan gaji,” ucapnya seraya menambahkan dirinya juga belum menerima gaji sejak bulan Agustus lalu.
Sebelumnya berkembang infomrasi perihal sejumlah karyawan PDAM Tirta Ayumi yang mengeluhkan pembayaran gaji mereka yang selalu terlambat dibayar pihak perusahaan tersebut.Bahkan menurut pengakuan dari salah satu karyawan, hampir seluruh karyawan tidak menerima gaji selama kurang lebih 4 bulan.(JT/IH)