mimbarumum.co.id – Petani Serai Wangi di Gayo Lues membakar lahan miliknya sendiri. Sebagai bentuk kekecewaan lantaran hingga kini harga minyak Serai Wangi tak naik-naik.
Padahal Pemkab Gayo Lues sudah berjanji mencari solusi dalam keterpurukan petani. Namun hanya ‘angin segar’ Pemkab Gayo Lues pada petani. Karena bertahun-tahun solusi tidak kunjung hadir. Petani tidak pernah merasakan kenaikan harga. Bahkan sudah hampir 4 tahun harga masih jalan di tempat.
“Dan semakin hari semakin terpuruk yang kami rasakan,” kata Kasrul (35), petani Serai Wangi, Selasa (25/5/2021).
“Karena harga jual saat ini hanya berkisar Rp 165.000-Rp 170.000/Kg. Padahal dulu harga minyak Serai Wangi sempat tinggi berkisar Rp 350.000-Rp 380.000/Kg,” terangnya.
Untuk itu Kasrul mengambil kebijakan dan ingin beralih pada komoditi lainnya. Karena bagi dia penghasilan sekarang tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
“Kami tidak bisa lagi bergantung terhadap Serai Wangi ini,” keluhnya.
Serai digunakan sebagai obat alami untuk menyembuhkan luka dan membantu mencegah infeksi bakteri dan jamur. Penelitian 2010 menemukan minyak atsiri serai efektif melawan berbagai bakteri yang resistan terhadap obat seperti infeksi kulit, pneumonia, infeksi darah, dan usus.
Editor : Siti Murni