mimbarumum.co.id – Calon Walikota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution mengaku ada pekerjaan rumah (PR) yang masih tertinggal selama kepemimpinan sebelumnya di Kota Bangun, Medan Deli, salah satunya kelanjutan pembangunan jembatan.
Demikian disampaikan Akhyar Nasution saat menghadiri silaturahmi bersama relawan Melayu Medan Utara Pendukung Akhyar-Salman (METAR AMAN) di Jalan Rahmat, Lingkungan 8, Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli, kemarin.
Akhyar menyebutkan, dalam pembangunan jembatan di Kota Bangun, masih belum selesai. Sehingga ini menjadi PR-nya jika diamanahkan oleh warga untuk memimimpin kota Medan Kembali.
“Terhambatnya pelaksanaan pembangunan jembatan di Medan ini karena masih terhambat pembebasan lahan. Ke depan jika diamanahkan akan kami lanjutkan,” sebut Akhyar.
Baca Juga : Jika Terpilih, Bobby Perbaiki Manajemen Pasar Tradisional
Selain itu, yakni penyediaan SMA Negeri di dua kecamatan yakni Medan Deli dan Medan Selayang. Tapi, papar Akhyar Pemko Medan tak memiliki kewenangan lagi.
“Mau dibangun SMA Negeri, tapi peraturan baru kewenangan diambil Provinsi sehingga dibagi kewenangannnya. Kabupaten Kota hanya bisa mendirikan TK-SD-SMP. Nanti saya ingatkan lagi ke bapak Gubernur. Semoga bisa didengarkan dan terealisasi,” harap Akhyar.
Dia juga mengatakan akan sinkronkan program bersama Gubernur Sumut untuk memajukan Medan bagian Utara. “Potensi di Utara bisa dikembangkan menjadi lokasi wisata. Rencana yang disiapkan sesuai juga dengan rencana Provinsi. Singkronisasi ini yang akan kita kembangkan untuk mengembangkan Utara,” sebutnya.
Masih menurut Akhyar, di Kelurahan 8 Lingkungan Kota Bangun, sudah tak asing lagi. Dirinya kerap melalui lokasi tersebut. Untuk itu, dirinya kembali mengingatkan agar masyarakat memilih nomor 1.
“Ayo ajak sanak famili dan rekan sejawat pilih no 1, Mohon maaf saya gak janjikan dan ngasih apa-apa ya buk. Karena Akhyar-Salman bukan orang kaya,” sebutnya.
Menyahuti hal itu, Tokoh Masyarakat, Ceko Wakhda Ritonga meminta warga Kota Bangun untuk konsisten berjuang mendukung Akhyar.
“Pengalamannya cukup. Bahasa tubuhnya juga cukup, bahkan bahasa daerahnya juga cukup. Kurang apalagi coba? Ayo kita berjuang terus dan tetap optimis kalau kita menang. Perjuangan kita berat,” ujarnya. (Rel)
Editor : Dody Ferdy