mimbarumum.co.id – Debat kandidat pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Medan kemarin berlangsung di Grand Mercure kemarin. Kedua paslon menyebutkan jargon masing-masing.
Paslon Akhyar-Salman jargon Medan Berakarakter sedangkan paslon Bobby-Aulia jargon Medan Berkah.
Kedua paslon juga memaparkan sejumlah program dan pertanyaan dari moderator baik itu mengenai masalah pengangguran, narkotika, Covid-19, infrastruktur dan lainnya.
Baca Juga : Debat Kandidat, Pengamat Politik Sebut Bobby-Aulia Ungguli Akhyar-Salman
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Sumatera Utara, Muhammad Akbar mengatakan, secara umum penyampaian visi misi kedua pasangan calon ada saling keterkaitan, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, visi misi yang disampaikan pasangan Akhyar-Salman, seharusnya sudah terselesaikan pada periode lalu, atau pada masa Akhyar menjadi wakil walikota atau pelaksana tugas Walikota Medan usai Dzulmi Eldin bermasalah dengan KPK.
“Seharusnya sudah selesai dalam lima tahun ini. Tapi disampaikan ulang lagi. Berarti belum selesai. Ada banyak masalah yang tinggal,” katanya.
Dia merujuk pada perbaikan infrastruktur dan peningkatan karakter yang disampaikan oleh pasangan Akhyar-Salman. Seharusnya, misi tersebut sudah selesai dilaksanakan.
Apalagi Akyar sebelumnya menjabat sebagai pucuk pimpinan Kota Medan, sedangkan Salman dengan latarbelakang sebagai legislator di DPRD Medan sebelum terpilih menjadi anggota DPRD Sumatera Utara, tahun lalu.
Dengan memaparkan visi dan misi seperti itu, tentu publik bertanya-tanya, apa yang sudah dilakukan Akhyar dalam lima tahun belakangan di Pemko Medan.
Sementara, pasangan calon 02, Bobby-Aulia sebagai anak muda justru lebih menguasai masalah, dan menyampaikan visi misi secara terstruktur.
Dia menyebut, visi misi yang disampaikan Bobby-Aulia justru lebih aplikatif dibanding solusi yang ditawarkan Akhyar-Salman. Padahal, dengan visi-misi yang cenderung diulang oleh pasangan Akyar-Salman, seharusnya mereka lebih menguasai masalah.
“Tetapi justru ini kebalikannya. Bobby lebih paham mengenai masalah di Medan, dan solusi yang ditawarkan lebih menyentuh ke level masyarakat,” jelasnya. (Rel)
Editor : Dody Ferdy