Paluta, Mimbar – Aksi menuntut penyaluran dana CSR dan prioritas tenaga kerja lokal yang berlangsung di halaman pabrik perusahaan PT. Tapian Nadenggan (PTTN) Desa Hutabaru Nakka, Kecamatan Haltim, Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara akhirnya mereda.
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Bersatu (AMPMB) itu sempat bertahan di lokasi aksi hingga dua hari dua malam (48 jam), namun karena aksi tersebut tidak mendapat tanggapan dari perusahaan itu, mereka membubarkan diri.
“Kita membubarkan diri dari halaman PTTN karena tidak ada jawaban positif dari pihak PTTN ” kata koordinator aksi, Hendra Ibrahim Siregar, Jum’at (31/8/2018) kepada Mimbar.
Dia memastikan, massa akan kembali melakukan aksi serupa dalam waktu dekat untut terus menyuarakan tuntutan masyarakat sekitar. Mereka juga akan menggelar aksi ke kantor Bupati dan Gedung DPRD Padang lawas utara (Paluta).
Hendra menyebutkan, warga sembilan desa menuntut agar PTTN tetap menyalurkan dana corporate social responcibility (CSR) secara berkesinambungan. Warga juga mendesak perusahaan itu memberikan prioritas penempatan kerja bagi para pemuda sekitar.
Selain itu, kata Hendra, warga juga meminta PTTN turut menjaga kelestarian alam, yakni memperhatikan kondisi aliran sungai di sekitar lokasi operasional pabrik.
“Kita akan melakukan aksi di Kantor Bupati Paluta dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Paluta dalam waktu dekat ini” ucap Hendra.
Dia berharap pemerintah kabupaten bersama dewan membentuk tim khusus untuk ikut langsung menyelesaikan persoalan tersebut.
Pantauan Mimbar, perusahaan yang sempat terhenti beroperasi karena akses tranportasi menuju pabrik sempat di blokade oleh massa, kini sudah mulai melakukan aktifitasnya. (Ls)
