mimbarumum.co.id – Sebanyak 8.328 kuota Calon Haji (Calhaj) asal Sumut gagal berangkat menunaikan ibadah haji menyusul dikeluarkannya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441H/2020M.
Plt Kakanwil Kemenag Provinsi Sumut David Saragih S.Ag MM pada wartawan, Selasa (02/06/2020) mengatakan, dari jumlah kuota tahun ini yang sudah melunasi biaya perjalanan badah haji (Bipih) 8.132 orang(97,65%) dipastikan akan berangkat di tahun 2021. Sementara bagi calhaj 2021 akan berangkat mundur di tahun 2022 mendatang.
Untuk mengantisipasi kekecewaan calhaj tahun ini maka Kemenag Provsu telah mengantisipasi dengan menyampaikan arahan dan bimbingan kepada Kakan Kemenag Kabupaten/Kota, Kepala KUA, Penyuluh agama, pemuka agama islam untuk memberikan pemahaman atas pembatalan keberangkatan Jemaah haji tahun 2020 ini.
Baca Juga : Fatwa MUI : Salat Jumat Dua Gelombang Tak Sah
“Yakinlah keputusan pemerintah ini pasti ada hikmahnya karena ibadah haji dengan penyelamatan jiwa umat manusia sangat penting. Kita sudah berupaya kesemua lini menyampaikan kepada masyarakat Sumut dan keputusan ini terbaik,” katanya.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan Dr Muhyarsyah menilai keputusan pemerintah untuk membatalkan pelaksanaan ibadah haji tahun 1441 H/2020 sebagai langkah yang tepat.
Seperti diketahui beberapa saat lalu Menteri Agama RI sudah mengumumkan bila penyelenggaraan ibadah haji dari Indonesia ke tanah suci ditiadakan.
Penyebabnya, pemerintah mempertimbangkan segala dampak yang ada akibat adanya pandemi virus corona yang kini tengah melanda khususnya Arab.
“Secara undang-undang juga tidak melanggar. Dengan belum adanya keputusan Pemerintah Arab Saudi mengenai haji, sangat sulit bagi Pemerintah Indonesia untuk dapat menyelenggarakan ibadah haji tahun ini,” ujarnya.
Reporter : Muhammad Nasir
Editor : Redaksi
