Saksi Bisu Pelapah Sawit di SD Seunebok Cantek

Berita Terkait

- Advertisement -

mimbarumum.co.id Mungkin masih banyak sekolah-sekolah di negeri ini yang belum tersentuh pemerintah. Terkhusus di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Sarana dan prasarananya masih jauh dari kata layak. Bagaimana bisa pemerintah kita bisa menciptakan generasi unggul di masa depan jika sarana dan prasarana di tempat menimba ilmu sangat memprihatinkan.

Sekolah Dasar Seunebok Cantek, Kecamatan Mayak Payed, Kecamatan Aceh Tamiang menjadi saksi kurangnya perhatian pemerintah setempat.

Pagar di halaman sekolah itu hanya pelepah kelapa sawit dan pagar semen. Kedua pagar ini saling terhubung mengelilingi sekolah. Meski kegiatan belajar mengajar di sekolah itu tidak terganggu tapi pagar itu menjadi ancaman bagi siswa-siswi disana.

- Advertisement -

Saat ini kondisi pagar semen terlihat hampir tumbang. Mirisnya, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama.

Ketua Komite Sekolah Dasar Seunebok Cantek M Nasir merasa prihatin dengan kondisi sekolah itu. Nasir juga menegaskan bahwa kondisi prihatin di sekolah itu pun sudah berlangsung lama sebelum ia menjabat sebagai komite.

“Kita sudah beberapa kali mengusulkan pada Dinas Pendidikan Aceh Tamiang agar pagar di sekolah ini dibuat pagar yang lebih layak,” ungkap M Nasir, Rabu (8/1/2020).

Nasir menyebutkan sekolah dituntut agar bersih dan rapi namun jika tidak didukung oleh pemerintah setempat sekolah tidak akan pernah maju.

“Menurut informasi yang diperoleh, pemda pada tahun ini, kita akan mendapatkan bantuan pagar dari pemerintah tapi kita tunggu terealisasi atau tidak,” sebut Nasir.

Ia pun bergarap uluran tangan anggota dewan dan dermawan agar sekolah ini layak bagi generasi-generasi muda di Aceh Tamiang.

Guru di Sekolah Seunebok Cantek bernama Daud hanya bisa merasa khawatir pada siswa-siswinya. Jika jam istirahat tiba para siswa akan bermain dipinggir pagar. Sementara kondisi pagar sangat mengkhawatirkan.

“Kita khawatir saat waktu istirahat, anak-anak sering bermain disitu karena takut ambruk pagarnya, jadi kami terus mengontrol anak murid sampai jam istirahat usai,” kata Daud.

Daud juga khawatir jika para siswanya terluka akibat bermain di dekat pagar pelepah sawit dan pagar semen yang nyaris saja tumbang.

“Ya kita cemas juga dengan anak-anak. Bagaimana kalau mereka tertimpa pagar semen. Kita lihat sendiri saja pagar batu semen itu sudah mau ambruk,” tutur Daud.

Ia pun berharap agar kondisi ini tidak lagi berlangsung lama dan pemerintah agar tergugah cepat agar sekolah ini bisa diperbaiki. (burhan)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Menunggak Iuran, Kajari Langsa dan BPJS Ketenagakerjaan Langsa Lakukan Gugatan sederhana Terhadap RSU Cut Nyak Dhin Langsa

mimbarumum.co.id - Kejari Langsa melalui Jaksa Pengacara Negara melakukan gugatan sederhana berdasarkan SKK dari BPJS Ketenagakerjaan Kota Langsa. Gugatan...