Diduga Salah Diagnosa, Janin 6 Bulan Tewas

Berita Terkait

Medan, MimbarNasib malang menimpa pasangan suami istri Rizky Turnip (25) dan Tutri Indrani (43). Mereka harus mengikhlaskan janinnya yang baru berusia 6 (enam) bulan dikeluarkan dari dalam kandungan karena sudah tidak bernyawa lagi.

Pasangan suami istri yang bertempat tinggal di Jalan Jermal 15 Gang Kesehatan, Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai, Kota Medan itu, sebelum peristiwa itu sebenarnya sempat meminta pertolongan medis atas rasa sakit yang dialaminya pada bagian perut.

Tutri yang menyadari tentang kehamilannya itu merasakan rasa sakit yang luar biasa di bagian rongga perut. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap bayinya, ia didampingi adik iparnya pada Selasa (27/3) berobat ke salah satu klinik yang berada tidak jauh dari tempat kediaman mereka. Sewaktu diperiksa, tenaga medis di klinik itu menyebutkan bahwa denyut jantung bayi di dalam kandungannya sudah tak berdetak lagi.

“Istriku disarankan dokter untuk USG ke RS Madani Jalan AR Hakim untuk memastikan kondisi bayi di dalam kandungan,” kata Rizky yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan mebel, baru-baru ini kepada wartawan di Medan.

- Advertisement -

Memastikan ucapan dokter tersebut, Rizky pun segera pergi ke Puskesmas Medan Denai, untuk mendapatkan kepastian tentang kondisi janinnya sekaligus meminta surat rujukan untuk berobat ke sebuah rumah sakit swasta.

Seorang dokter spesialis kandungan yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas itu justru menyebutkan bahwa Tutri sedang tidak hamil. Perihal sakit perut yang dialami istrinya adalah karena penyakit kanker rahim yang diidap.

“Di surat rujukan itu, dokter YRS menuliskan diagnosa atau jenis penyakit istriku, yakni leiomyoma of ulerus, unspecified atau tumor rahim,” ucap pria muallaf itu.

Mendengar atau membaca surat rujukan itu, Rizky sebenarnya tidak percaya. Ia sangat meyakini bahwa istrinya memang sedang hamil. Merasa khawatir, akhirnya keluarga istri Rizky membawa Tutri ke RS Madani, pada hari Rabu (28/3) pagi, untuk memeriksa kandungannya. Hasilnya, bayi di dalam kandungan ibu rumah tangga itu telah meninggal dunia di dalam perut.

Rizky dan keluarganya pasrah dengan meninggalnya janin itu. Namun mereka sangat menyesalkan diagnosa pihak Puskemas Medan Denai yang justru menjadi penyebab janinnya tidak mendapatkan pertolongan segera.

“Jelas kami kesal atas pelayanan yang diberikan pihak Puskesmas. Masak istriku didiagnosa mengidap tumor rahim. Padahal istriku hamil. Lain kali jangan seperti itu dokternya,” ucap Rizky kecewa.

Usai memakamkan jasad anaknya di pekuburan umum Jalan Raya Menteng Medan Denai, Rizky membeberkan bahwa dokter YRS, sudah dua kali memberikan pernyataan yang salah mengenai kandungan istrinya.

“Sekitar setahun yang lalu juga mengatakan kalau istri saya tidak hamil, padahal hamil 3 bulan. Mengetahui itu, istri saya jadi frustasi dan stres sehingga anak yang dikandungan istri saya juga meninggal kala itu,” ucapnya ketika di temui di kediamannya yang berada persis di belakang Puskesmas.

Sementara itu, Fahkrurozi yang ikut menemani keluarga Rizki saat memprotes pihak Puskesmas atas rujukan yang keliru, mengaku sempat kesal dengan sikap petugas yang ada di pusat layanan kesehatan msyarakat itu. Pasalnya, dokter yang diduga memberikan diagnosa salah itu, seolah tak mau dipersalahkan.

“Kita sangat kecewa dengan pelayan publik yang terjadi di puskesmas itu. Untuk itu, saya berharap dengan kejadian ini, Kepala Dinas Kota Medan selektif menempatkan dokter yang menjadi harapan masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Medan Denai, dr Budi Ikhsan ketika dikonfirmasi tidak berada di tempat. Sedangkan para dokter termasuk spesialis kebidanan dan penyakiit kandungan, dr Yudisi Rolasni Silitonga tidak ingin dikonfirmasi dan mengusir beberapa wartawan dari ruangannya.  (An)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Kunjungan Pertama Sebagai Gubernur,  Bobby Nasution Serap Aspirasi Warga  Samosir

mimbarumum.co.id -  Muhammad Bobby Afif Nasution menghimpun aspirasi masyarakat dalam kunjungan pertamanya sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut) ke Kabupaten...