Medan, Mimbar – Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Paulus Waterpauw meminta dilakukan perbaikan sarana simulasi ujian permohonan mendapatkan surat ijin mengemudi (SIM) sepedamotor. Menurutnya, sarana ujian praktek lapangan itu tidak memungkinkan para pemohon bisa lulus karena medannya sangat sulit.
“Supaya diperbesar, karena tidak ada yang lulus dalam praktek berkendaraan, kalau batas prakteknya kecil seperti ini,” ucap Kapolda kepada Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP M Saleh baru-baru ini ketika meninjau secara langsung lokasi pelaksanaan ujian praktek bagi pemohon kartu SIM C.
Sebelumnya Kapolda sempat memerintahkan Karo Ops Polda Sumut Kombes Pol Makmur Ginting untuk mencoba melintasi jalur kendaraan buatan yang dibuat khusus bagi peserta ujian. Pejabat tertinggi kepolisian Sumut itu meminta Kapolrestabes dan Kasat Lantas untuk menyaksikan langsung praktek tersebut yang memang sulit bagi peserta ujian untuk bisa lulus.
Kunjungan mendadak Kapolda Sumut ke Kantor Sat Lantas Jalan Adi Negoro,Medan itu untuk menyahuti banyaknya laporan masyarakat yang mengeluhkan sulitnya pengurusan dan mahalnya biaya pengurusan SIM.
Kapolda juga meminta Kapolrestabes tidak memberlakukan kewajiban melampirkan sertifikat bagi para pemohon SIM A karena hal itu telah berdampak pada semakin tingginya biaya pengurusan.
“Tidak usah membuat Setifikat bagi yang membuat SIM A, karena itu membuat harga semakin mahal. Nantinya itu pasti akan juga mempermudah masyarakat lulus ujian,” ucap Kapolda kepada Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dandang Hartanto.
Sebelum meninjau lokasi ujian praktek, Kapolda sempat melakukan peninjauan ke ruangan ujian teori yang dinilai sudah cukup baik. Dia hanya meminta jajarannya segera memperbaiki kualitas pendingin ruangan (AC) yang sudah tidak maksimal. Dia berharap peserta ujian di dalam ruangan dapat mengikuti dengan nyaman. (Afm)