mimbarumum.co.id – Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah memberangkatkan 1794 mahasiswa/mahasiswi yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019, di 15 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara.
Dengan mengusung tema KKN, “Menjadikan Mahasiswa Yang Visioner, Terampil Dalam Mengaplikasikan Problem Solving Berkarakter Dalam Mewujudkan Almuni Yang Unggul, Berkualitas Dan Islami.”
Rektor UMN Al-Washliyah, Hardi Mulyono Surbakti menyampaikan mahasiswa turun ke desa-desa nantinya diharapkan menjaga nama baik kampus dan organisasi.
“Jaga marwah nama baik UMN Al-Washliyah khususnya organisasi Al-Washliyah. Kalau ada mahasiswa itu yang suka memutuskan hubungan, itu bukan mahasiswa UMN Al-Washliyah, karena arti Al-Washliyah itu menghubungkan/menyatukan,” kata Hardi di aula Kampus C UMN Al-Washliyah Medan, Sabtu (13/7/2018).
Hardi yang pernah menjadi anggota DPRD Sumut ini menyebutkan, ketika anak-anak (mahasiswa) ke desa berbaur ke masyarakat kalian harus bisa menghubungkan sesama masyarakat disana.
“Jika kedatangan mahasiswa ke desa justru membuat hubungan antar masyarakat menjadi putus, kalian gagal menjadi mahasiswa UMN. Jadi kedatangan ke desa harus membawa dampak hal yang positif tidak membawa hal yang negatif,” harapnya.
Ia pun mengingatkan mahasiswa untuk menjaga kesehatan serta membuat kesan yang baik kepada masyarakat.
“Saya mau berangkatkan 1794 orang ke desa, kembali harus 1794, untuk itu jaga kesehatan. Jaga nama baik kampus dan organisasi Al-Washliyah. Semoga kalian mahasiswa meninggalkan kesan yang baik,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pelayanan Praktek Kerja Lapangan (LP2KL) Samsul Bahri, menambahkan, bahwa pelaksanaan KKN tahun 2019Â berjumlah 1794 mahasiswa dengan 15 program studi. Di mana KKN di mulai pada 16 Juli 2019 sampai 17 Agustus 2019.
Ia menerangkan, desa yang dikunjungi adalah 90 desa di 15 Kabupaten/Kota meliputi, Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, Batu Bara, Asahan, Tanjung Balai, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Binjai, Padang Sidempuan dan Madina.
“Kami sangat menyadari bahwa kedepan mahasiswa atau sarjana harus lah orang-orang memiliki arah yang panjang untuk melihat prospek kedepan. Lalu di dukung dengan bagaimana dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan mengaplikasikan problem solving,” tutur Samsul.
Turut hadir Wakil Rektor I Firmansyah, Wakil Rektor II Ridwanto, Wakil Rektor III Milhan, Wakil Rektor IV Sri Sulistyawati, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ketua LP2KL Samsul Bahri, Sekretaris Rahmat Kartolo dan ribuan mahasiswa. (jep)