Jumat, Juli 5, 2024

79 Orang Pingsan Akibat Gas PT SMGP

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Setidaknya 79 orang menjadi korban keracunan gas diduga akibat kegiatan uji alir sumur T-11 Wellpad Tenggo proyek PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Warga yang menjadi korban berasal dari Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga. Pemukiman warga yang dievakuasi berjarak sekitar 300-500 meter dari lokasi welltes di wellpad Sumur T-11 PT SMGP.

Peristiwa keracunan gas massal itu terjadi pada Selasa (27/9). Saat itu pihak PT SMGP tengah melakukan kegiatan uji alir sumur T-11 Wellpad Tenggo.

Merespons kondisi tersebut, manajemen PT SMGP mengatakan pihaknya melaksanakan kegiatan uji alir sumur T-11 pada 27 September 2022 dalam rangka persiapan Unit III. Kegiatan tersebut dimulai pukul 15.10 WIB dan dihentikan sementara untuk penggantian oksigen pada alat pelindung diri (SCBA).

“Semua kegiatan telah sesuai prosedur yang berlaku, dan disaksikan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup – Pemkab Mandailing Natal, bekerja sama dengan Polres Mandailing Natal, TNI, PAM Desa, Humas Lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya,” ujar Humas PT SMGP Yani Siskartika dalam keterangannya, Rabu (28/9).

Yani membantah terjadi kebocoran gas beracun dari kegiatan itu. Namun saat bersamaan, memang dilaporkan ada puluhan warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga mengeluhkan gejala kesehatan. Sedangkan beberapa warga lainnya mengungsi dari tempat tinggalnya.

“Saat ini, SMGP fokus pada penanganan dan bantuan bagi warga, baik yang dirawat di rumah sakit, maupun dalam proses pengungsian. SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat, termasuk bantuan kesehatan,” katanya.

Yani mengklaim PT SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja, juga memastikan kondisi di wilayah kerja dan situasi pad T dan sekitarnya aman serta kondusif.

“SMGP terus melakukan pemantauan, dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat terkait rencana mitigasi secara menyeluruh,” ujar Yani.

Peristiwa keracunan massal di permukiman sekitar area PT SMGP pada pekan ini diketahui bukanlah yang pertama. Setidaknya d alam kurun waktu dua tahun, kegiatan yang dilakukan PT SMGP sudah lima kali menimbulkan korban.

Selain pada Selasa (27/9) lalu, sebelumnya pada 17 September 2022, setidaknya delapan orang jatuh pingsan diduga akibat keracunan gas dari lokasi Wellpad Tenggo proyek milik PT SMGP.

Sebelumnya lagi, pada 25 Januari 2021 silam, terjadi kebocoran gas beracun H2S dari sumur pengeboran di Wellpad Tenggo. Dalam insiden itu, lima orang meninggal dunia dan 44 orang pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi.

Kemudian, pada 7 Maret 2022, kebocoran gas beracun dari aktivitas perusahaan itu kembali terjadi. Tercatat 58 orang mengalami keracunan gas H2S. Seluruh korban mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas.

Meski mengambil banyak korban jiwa, proyek tersebut tetap beroperasional kembali. Selain itu, dari pengusutan kasus yang dilakukan aparat kepolisian, sama sekali tidak ada menetapkan tersangka dari keracunan yang berulang kali terjadi.

Sumber : cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kepala BPMP Sumut Apresiasi Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berjalan Sukses

mimbarumum.co.id - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (BPMP Sumut) sebagai UPT Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi...

Baca Artikel lainya