mimbarumum.co.id – Pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Institut Teknologi (IT) Del kali ini menyasar kelompok tani di Desa Sibarani Sitangkola, Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara.
Selain menyosialisasikan budidaya ikan air tawar pada kolam darat, Tim yang diketuai Indra Tambunan, Ph.D juga membagikan bibit dan pangan ikan lele kepada petani.
Langkah itu mereka lakukan sebagai bentuk pengabdian elemen perguruan tinggi kepada masyarakat.
Terlebih saat ini para petani ikan di kawasan Danau Toba sedang menghadapi permasalahan terkait kebijakan pemerintah menertibkan keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA).
Penertiban tersebut memang sangat mendesak mengingat kondisi perairan Danau Toba yang tercemar oleh aktifitas KJA.
Namun pada sisi lain, kebutuhan pangan berupa ikan air tawar di kawasan wisata itu semakin meningkat. Itu terjadi sebagai dampak penetapan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas.
Ketua Tim PKM IT Del Indra Tambunan, Ph.D menyebutkan kegiatan yang mereka lakukan mendapat dukungan pendanaan Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kegiatan yang juga melibatkan dosen IT Del lainnya, yakni I Gde Dirgayussa S.Pd, M.Si dan Basri Sihotang, S.T. memberikan pembekalan cara budidaya ikan air tawar yang minim kerugian.
Anggota kelompok tani De’ke mendapatkan pemahaman bagaimana melakukan pengembangbiakan ikan kolam darat dengan metode yang sudah teruji.
Kegiatan PKM di Desa Sibarani Sitangkola, Laguboti pada Rabu, 22 Desember 2021itu juga memperkenalkan sekaligus mengimplementasikan teknologi IoT sebagai monitoring otomatis pada kolam.
Pemahaman Memilih Bibit
Pada kesempatan tersebut, Tim juga menghadirkan Ketua Kelompok Tani De’ke Doan Pangaribuan yang memaparkan tentang pentingnya pemahaman dalam memilih bibit.
Jenis bibit, kata Doan Pangaribuan sangat mempengaruhi ketahanan hidup dari ikan lele itu sendiri.
Setidaknya ada beberapa kategori bibit berdasarkan umur dan panjang bibit antara lain, burayak, 6 sd 10, LGB, dan sangkal.
Persiapan Penebaran
Pada paparan berikutnya, pemateri itu menjelaskan tentang persiapan penebaran bibit. Mulai dari penyiapan kolam, proses fermentasi hingga pengisian air pada kolam.
Prosedur berikutnya bagaimana tahapan memasukkan bibit ikan lele tersebut.
Penebaran bibit ikan lele dilakukan dalam beberapa tahap antara lain lele yang yang diterima dalam bentuk terisolasi harus melakukan aklimatisasi dimana lele diapungkan di atas permukaan kolam selama 10 menit untuk menyatukan suhu isolasi dengan ikan.
Penebaran lele perlahan di dalam air dengan ketinggian 15 sd 20 cm, agar bibit lele dapat beradaptasi secara perlahan.
Untuk bibit katergori LGB dan sangkal dapat diaturkan air setinggi 40 sd 50 cm. Bibit dipuasakan sehari semalam sejak aklimatisasi, agar bibit beradaptasi terlebih dahulu.
Perbandingan Jumlah Bibit
Jumlah bibit yang ditabur tergantung dari kondisi kolam, untuk kolam dengan aliran air deras, daya terbar tinggi dapat dilakukan hingga 500 ekor sampai 700 ekor per meter kubik.
Untuk kolam dengan airan kecil, maka daya tebar tinggi yang bisa dilakukan antara 300 ekor sampai 450 ekor per meter kubik.
Kolam yang tidak memiliki aliran air sama sekali, atau dapat disebut aliran air manual, maka daya tebar yang disarankan adalah maksimal 200 ekor per meter kubik.
Pada pemberian pakan, frekuensi pemberian tergantung pada jenis ikannya. Dalam hal lele, maka frekuensi bisa dilakukan sebanyak minimal 2 kali sehari hingga 4 kali sehari.
Jarak pemberian pakan adalah minimal 4 jam dari pemberian pakan sebelumnya.
Doan juga menyampaikan teknik automatisasi dari program yang akan dijalankan sebagai program yang akan dikembangkan.
Reporter : Ngatirin/rel