Medan, (Mimbar) – 300 personil dari Brigadir Mobil (Brimob) Kepolisian daerah (Polda) Sumatera Utara, Rabu (8/2) pagi bergerak menuju Jakarta untuk memberikan bantuan pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di ibukota.
“Saya sangat bangga karena Brimob Polda Sumut dipercayakan lagi oleh pimpinan untuk bertugas kembali ke Polda Metro Jaya dalam rangka membantu mengamankan pilkada di DKI,” ucap Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel pada upacara pemberangkatan pasukan di Medan.
Tiga satuan setingkat kompi (SSK) itu, katanya akan bertugas selama beberapa hari mulai tanggal 11 Februari 2017 hingga pelaksanaan Pilkada DKI pada tanggal 15 Februari 2017.
Pasukan elit kepolisian itu diharapkan bertugas menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Jakarta yang berpotensi terganggu mengingat tingginya eskalasi politik di daerah tersebut.
“Kita ketahui bersama bahwa eskalasi politik nasional saat ini semakin panas, diantaranya karena proses persidangan kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Ir. Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok begitu juga akibat kompetisi politik pelaksanaan pilkada pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang,” ucapnya.
Proses persidangan penistaan agama, paparnya, semakin banyak menuai kontrovesi karena berbagai statemen Ahok maupun pendukungnya yang dinilai sebagian masyarakat telah mendiskreditkan dan mengkriminalisasi ulama.
Hal itu telah memicu sejumlah aliansi umat Islam Indonesia yang semula berkomitmen untuk mengawal kasus Ahok sampai tuntas, akhirnya kembali merencanakan aksi damai ke Jakarta pada tanggal 11 Februari 2017 mendatang.
Gerakan Aksi 112 yang dpimpin Front Pembela Islam (FPI) itu kata Kapolda Sumut mengandung potensi kerawanan berupa konflik sosial. Hal inilah menurut perwira itu yang harus diantisipasi sehingga Polda Metro Jaya perlu mendapatkan dukungan personil untuk mencipatakan kondisi yang aman dan stabil di ibukota.
Irjen Rycko berpesan kepada para personil yang diberangkatkan untuk menjalankan tugas mulia itu dengan niat yang tulus dan ikhlas. “Tampilkan perilaku yang sopan santun serta humanis sebagaimana filosopi keberadaan polisi sebagai “wasit yang Adil”, bukan menjadi alat kekuasaan atau kelompok tertentu,” pesan jenderal bintang tiga itu. (AE)