mimbarumum.co.id – Sebanyak 27 pendidik asal negeri Malaysia mengunjungi Yayasan Alhafidzi di Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara. Kehadiran para Cikgu pada Rabu (30/8/23) mendapat sambutan dari siswa dan guru di sekolah berbasis Islam Terpadu (IT) tersebut.
Sejumlah siswa SD terlihat mempertunjukkan aksi silatnya saat rombongan dari Persatuan Guru-Guru Melayu, Kesattuan Guru Guru Melayu Malaysia Barat dan Guru Besar SK Relau tiba di lokasi. Sementara sejumlah anak Taman Kanak-Kanak (TK) menyambut dengan pertunjukan gerakan senam berjudul “TK Kami”.
Prosesi penyambutan para Cikgu itu berlanjut hingga memasuki halaman utama sekolah. Sejumlah siswa SD melakukan tarian persembahan khas Melayu, lalu tarian Wonderland Indonesia dan tarian khas Batak Tor Tor.
Pantauan Mimbar, atraksi budaya khas Indonesia yang dipertontonkan oleh para siswa SD Alhafidzi itu mampu menghibur para tamu dari Malaysia. Hal itu terlihat dari antusiasnya para Cikgu menyaksikan setiap penampilan, bahkan diantara para pendidik secara khusus merekam acara penyambutannya.
“Mengucapkan terima kasih teramat sangat untuk sambutannya di Al Hafidzi,” kata Hamizul in Othman, selaku Kepala Rombongan para Cikgu asal Malaysia itu. Dia mengaku sangat bergembira bisa hadir ke sekolah berbasis Islam yang ada di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.
Hadir pada acara itu Koordinator Bidang Pendidikan Kecamatan Percut Sei Tuan, Kosmaida Samosir, M.Pd., Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Sumut, Dr. Asvet Tarigan, MAP., MSi., para Kepala Sekolah SD Negeri se Kecamatan Percut Sei Tuan.
Lalu hadir juga Dewan Pembina Yayasan Al Hafidzi, H. Harto Susanto, SPd., MHum., Ketua Yayasan Alhafidzi Muhammad Ilham, Kepala Sekolah SMP IT ALhafidzi Teguh Imam Dharmadi, M.Pd., Kepala Sekolah SD IT AlHafidzi Neng Restu dan para guru serta siswa Alhafidzi.
Cikgu Hamizul in Othman dalam kata sambutannya menerangkan bahwa secara garis besar jenjang pendidikan di Indonesia dengan negeri Malaysia tidak jauh berbeda. Menurutnya, banyak juga kesamaan-kesamaan dalam sistem pendidikannya.
Melalui program kunjungan ini, kata Cikguru Hamizul dapat terjalin silaturahmi dan kerjasama antara guru-guru di Indonesia dengan para Cikgu di Malaysia.
Dia juga mengatakan, sebelum kunjungan pada kesempatan kali ini, beberapa Cikgu yang turut dalam rombongan tersebut juga sudah ad yang pernah melakukan kunjungan ke sekolah Alhafidzi. “Ada yang sudah kedua kalinya datang ke Al Hafidzi. yang pertama kalinya yaittu di tahun 2019,” ucapnya.
Cikgu Hamizul mengapresiasi perkembangan Yayasan Alhafidzi yang menurutnya sudah mengalami perkembangan yang lebih baik. “Al Hafidzi sudah jauh berkembang dari tahun sebelumnya, ketika kami datang di tahun 2019,” ucapnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan Alhafidzi H. Harto Susanto, SPd., MHum mengaku sangat senang mendapat kunjungan dari para pendidik asal Malaysia. Momentum ini, katanya sangat memberikan nilai positif bagi para guru dan siswa di Alhafidzi.
“inilah al Hafidzi, sekolah kecil yang punya cita cita besar yaitu menjadikan generasi bangsa yang cinta agamanya. Mohon maaf jika mungkin tidak sebesar yang dibayangkan cikgu-cikgu sekalian,” katanya.
Harto juga berharap pihaknya dapat segera membalas kunjungan itu dengan membawa para guru Yayasan ALhafidzi berkunjung ke sekolah-sekolah di Malaysia. “Insyaallah kita bisa bertemu lagi di Malaysia,” ucapnya.
Sedangkan Ketua JSIT Sumut Dr. Asvet Tarigan, MAP., MSi mengaku kehadiran para Cikgu itu membuka kembali kerinduannya untuk kembali berkunjung ke Malaysia karena ia pernah melakukan studi S2 di negeri tersebut.
Pada bagian lain, Ketua Bidang Pendidikan Kecamatan Percut Seui Tuan Kosmaida Samosir, M.Pd., berharap silaturahmi yang terbangun antara guru di Indonesia khususnya yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan dengan para Guru di Malaysia dapat terus terjaga.
“Semoga silaturrahmi ini tetap terjaga dan bisa berkembang ke sekolah sekolah lain yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan dan sekitarnya,” harapnya.
Kunjungan para Cikgu itu ke Alhafidzi ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng silaturrahmi yang dilanjukan dengan diskusi. Selanjutnya dilakukan penandatanganan kerjasama antara Persatuan Guru Guru Malaysia dengan Yayasan Alhafadzi.
Acara akhirnya ditutup dengan pemberian cinderamata dari masing-masing pihak. Yayasan Alhafidzi menyematkan kain ulos kepada para pendidik asal negeri Malaysia itu, sementara perwakilan rombongan guru asal Malysia menyerahkan plakat cinderamata.
Reporter: Masrin
Semoga mimbar umum terus berjaya.