mimbarumum.co.id – Kepemimpinan Rico-Zaki selaku Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan telah menginjak 100 hari. Selama 3 bulan 10 hari tersebut, Rico dinilai sebagai sosok pemimpin yang cerdas dan lihai menjaga keberagaman.
“Pemerintahan Rico-Zaki ini masih baru ya. Tapi dari apa yang kita lihat sudah bagus sekali,” ujar Ketua KAHMI Kota Medan Dr dr Delyuzar Mked (PA) SpPA(K) saat ditemui di ruangannya pada Senin (26/5/2025), di Fakultas Kedokteran USU, Medan.
Ia menilai, kecerdasan Rico Waas terlihat dalam agenda-agenda pertemuan dengan berbagai lembaga dan organisasi.
“Pak Wali Kota ini cukup cerdas untuk menanggapi berbagai persoalan tentang Kota Medan. Apakah dari aspek kesehatan, aspek pendidikan, aspek pembinaan generasi muda,” terangnya.
Meskipun baru 100 hari kerja Rico-Zaki, Delyuzar juga mendorong Rico untuk mengambil prioritas menjadikan Kota Medan sebagai Kota Sehat. Ia melihat persoalan sanitasi untuk buang air masih menjadi penghambat dalam mewujudkan masyarakat sehat. Sebab, menurutnya, masih banyak warga Medan yang masih BAB sembarangan.
“Minimal tidak buang air besar sembarangan lagi. Ini satu hal yang harus didukung masyarakat dan perlu memang adanya pembangunan infrastruktur. Karena Medan ini kan luasnya mulai dari perkotaan sampai sub urban,” sarannya.
Menurutnya, Wali Kota Medan bisa berkoordinasi dengan berbagai jajaran di bawahnya, seperti Dinas Kesehatan, Bappeda (untuk pembinaan masyarakat). Koordinasi ini diharapkan berdampak kepada pembentukan kebijakan, seperti pembangunan infrastruktur kesehatan, penambahan taman kota, pembinaan pasar, serta pembinaan masyarakat.
“Tentu saya berharap Pak Rico terus melakukan koordinasi, terus melakukan berbagai dialog dengan kelompok masyarakat, ormas, profesional, sehingga banyak hal yang bisa dikerjakan secara bersama, juga dari berbagai sudut pandang,” tutupnya.
Penjaga Keberagaman Masyarakat yang Plural
Terpisah, Sultan Deli 14 Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah pun menyikapi 100 hari kerja Rico sebagai Wali Kota Medan dengan nada positif.
“Karena saya konsen di bidang agama, budaya, dan adat, saya melihat kepemimpinan Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota kita ini sangat memperhatikan kebudayaan Melayu, adat istiadat setempat, dan menjaga kerukunan keberagaman di Kota Medan serta kebhinekaan,” aku Sultan Mahmud kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Istana Maimoon, Medan, pada Senin (26/5/2025).
Sultan Mahmud juga salut melihat perhatian Rico terhadap budaya dan keberagaman tidak membuatnya lupa akan tugas-tugas lain selaku Wali Kota, contohnya melakukan perbaikan dan pembangunan infrastrukur.
“Bapak Rico pelan-pelan memperbaiki jalan yang rusak, juga mencoba membenahi banjir,” pujinya sambil merangkum, “Saya kira untuk 100 hari sudah sangat baik untuk Bapak Rico dan Bapak Zakiyuddin Harahap.”
Sultan Mahmud berharap Pemko Medan mampu menjadikan Kota Medan menjadi kota yang berdikari. Menurutnya, salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah membuat beberapa program bersama para Konsulat Jenderal (Konjen) negara sahabat terkait pembangunan Kota Medan. Hal ini ia sampaikan karena selama mengisi beberapa diskusi dengan mereka, ia melihat kemauan pihak beberapa Konjen untuk membangun Kota Medan bersama-sama.
“Kota Medan ini punya banyak kantor Konsulat Jenderal, saya kira kalau pemerintah mau melakukan diplomasi ataupun negosiasi, mereka pasti banyak ingin membantu,” ucapnya, yakin.
Apresiasi juga dilontarkan Tokoh Masyarakat Sumut Sumatera Utara, Fitri Octavia P Noya SE. Ia mengaku bangga dengan respon cepat dari Wali Kota Medan Rico Waas saat ada laporan warga yang tak diterima pihak rumah sakit.
“Alhamdulillah, kinerja bapak Rico terlihat dalam bidang kesehatan. Beliau langsung tanggap terkait keluhan warga yang melaporkan pihak rumah sakit, yang tidak menerima pasien,” ungkap Fitri.
Reporter: Jafar Sidik