PDIP Bergejolak : Jangan Sampai ‘Merah Berceceran’

spot_img

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Gejolak di tubuh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara semakin memanas. Sebanyak 14 PAC PDIP se-Sergai mengultimatum Delpin Barus selaku Ketua DPC PDIP Sergai.

Mereka mengingatkan Ketua DPC Perjuangan Kabupaten Serdang Bedagai untuk tidak menginginkan terulangnya peristiwa tahun 1996 lantaran tak mengakomodir keluhan 14 PAC dari 17 PAC PDIP se-Sergai.

“Bisa saja terulang peristiwa itu seandainya Delpin Barus bersikukuh menolak saksai partai yang kami ajukan”,kata Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Perbaungan, Anwarsyam saat dihubungi via selular, kemarin.

Seperti diketahui peristiwa 27 Juli 1996 adalah kerusuhan pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jl Diponegoro 58 Jakarta Pusat. Saat itu merupakan tragedi berdarah. Peristiwa itu pun disebut sebagai peristiwa Sabtu Kelabu.

- Advertisement -

“Apa beliau (Delpin Barus-red) mau seperti itu terjadi di Kabupaten Sergai. Jangan sampai “Merah Berceceran” di Kabupaten Sergai’.”ujar Anwarsyam.

Mereka menilai Ketua DPC PDIP Sergai telah melanggar aturan internal partai. Ke 14 PAC ini menyerah data saksi yang akan ditempatkan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2019, tapi ditolak Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Cabang Sergei Aron Nababan.

Alasannya, data saksi sudah dikirim ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumut dari Koordinator Wilayah (Korwil) DPC yang melaksanakan perekrutan saksi, dan hal itu atas petunjuk pihak DPC.

Kemudian, Rabu (20/3), mereka mendatangi kantor DPC PDIP Kabupaten Serdanh Bedagai. Kedatangan 14 PAC PDI Perjuangan se Sergai ini diterima Wakil Ketua DPC PDIP Sergai P Sihombing dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Cabang Sergei Aron Nababan.

Sempat terjadi adu argumen dan silang pendapat. Dan, pertemuan tersebut menemui jalan buntu. DPC PDI P Sergai tak bisa memberikan jawaban memuaskan. Dari pertemuan itu DPC seperti kata P Sihombing memberi waktu seminggu untuk menjawab keinginan 14 PAC tersebut.

Yang mengecewakan bukan karena mereka harus menunggu waktu satu minggu. Tapi, ada ucapan salah satu unsur Wakil Ketua yang menyebutkan kalau mereka sudah diracuni.

“Ada pula salah satu Wakil Ketua yang menyebutkan kami sudah diracuni, semakin geram kami jadinya, padahal tuntutan kami ini jelas sudah diatur dalam aturan partai. Benar-benar kami geram denganya. Kisruh ini berkepanjangan bisa mempengaruhi perolehan suara di Pilpres”,ujarnya.

Anwarsyam yang mewakili 14 PAC menegaskan, jika nantinya (setelah satu minggu-red) DPC tak merealisasikan tuntutan untuk mengakomodir saksi partai yang diajukan, akan membawa masalah ini ke DPD dan DPP PDI Perjuangan.

“Kita akan tempuh jalur hukum yang ada diatur dalam partai. Kita tak akan diam dan terus menuntut keadilan karena dia beliau menhdepakan KKN dari pada kepentingan partai”,tegasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua PAC PDIP Tebing Syahbandar Rasimin. Menurut dia, ulah Delpin Barus bukan cuma merugikan partai dalam mendulang suara tapi juga merugikan dirinya sebagai caleg PDIP untuk DPRD Kabupaten Sergai.“Jelas saya juga rugi karena saya caleg untuk DPRD Sergai”,kata Rasimin.

Dia mengaku, kalau saksi yang mereka akomodir merupakan saksi yang direkrut saat Pilgubsu 2018 lalu. “Kami itu tak mengada-ada. Kan kami yang tau tempat – tempat TPS nya. Kok, korwil pula yang merekrut. Jadi, apa tugas kami di PAC?. Jelas kami marah karena beliau mengdepankan kepentingan pribadi”ujarnya.

Surat Aneh

Sementara itu, Ketua PAC PDI Perjuangan Teluk Mengkudu Reri Edianto kaget menerima surat pemanggilannya yang terkesan aneh. Surat itu berisikan pemanggilan Ketua PAC PDIP Teluk Mengkuudu untuk datang ke kantor DPD PDI P Sumut di Jalan Jamin Ginting Medan, Jumat (22/3/2019).

Herannya, surat pemanggilan tertanggal 21 Maret tahun 2019 dengan nomor 29/IN/DPC-29.15-C/III/2019 bukannya menggunakan kop surat DPD PDIP Sumut melainkan surat menggunakan kop surat DPC PDIP Kabupaten Sergai dan ditandatangani Delpin Barrus (Ketua) serta Sunawar SH selaku Sekretaris.

Selain itu, dalam surat tak mencantum materi atau alasan pemanggilan ketua PAC PDIP Teluk Mengkudu tersebut dan hanya bersifat undangan.

“Saya tak respon dengan surat tersebut. Isi surat tak jelas dan terkesan adu domba DPD dengan PAC. Saya hanya disuruh datang tanpa materi yang mau dibahas, Lagi pula, saya dipanggil ke DPD tapi yang mengeluarkan surat pemanggilan DPC. Ini kan aneh. Apa surat ini betul atau tidak. Ini yang membuat saya tak greget”, katanya (mal)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Jelang Kampanye Akbar, Ketua PSI Sumut: Ayo Kader-kader Solidaritas Tunjukkan Solidaritasmu!

mimbarumum.co.id - Ketua DPW PSI Sumut HM Nezar Djoeli ST mengajak seluruh kader-kader solidaritas dan masyarakat ikut menghadiri...