Beranda blog Halaman 2279

Bhinneka Deliserdang Siap Hadapi Peusangan Raya

0

mimbarumum.co.id – Tim Bhinneka siap hadapi Peusangan Raya FC di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam pada Leg I Liga 3 Regional, Selasa (19/11/2019) mendatang.

PS Bhineka yang menduduki peringkat kedua Liga 3 Sumut melakukan pembenahan dan evaluasi jelang hadapi kompetisi liga 3 tingkat regional. Tim asal Deliserdang ini dengan wajah baru pelatih, yakni Suharto AD yang merupakan mantan pemain dan pelatih PSMS.

“Jelang menghadapi kompetisi liga 3 tingkat regional, klub sepak bola pasti mengharapkan kemenangan demi kemenangan yang diraih dalam tiap pertandingan. Oleh karena itu, berbagai persiapan dilakukan manajemen klub agar klub dapat bersaing di kompetisi yang akan berlangsung yang sudah diambang pintu dengan misi kemenangan,” ujar Suharto AD usai latihan di lapangan sepakbola Kuala Namu, kemarin.

Baca Juga : PSSI Medan Gelar Turnamen Sepak Bola Usia Dini

Ia menambahkan jelang menghadapi liga 3 tingkat regional leg 1 kontra Peusangan Raya tim asal Aceh pada 19 November mendatang, tim Bhineka terus mengasah kemampuan, dengan melaksanakan latihan rutin setiap hari kecuali pada hari minggu. Bahkan, tim yang juga sudah melaksanakan beberapa uji coba dengan tim lokal.

“Jika dilihat dari perkembangan beberapa waktu belakangan tim ini memperlihatkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal itu terbukti saat melakukan beberapa uji baik tim-tim lokal di Sumut. Intinya persiapan tim sudah matang dan siap fight untuk menekuk lawan. Kesempatan emas leg 1 sebagai tuan rumah harus dimanfaatkan untuk menuai kemenangan,” tuturnya.

Manajer Tim Bhineka Ita Handayani mengatakan, dalam menghadapi agenda turmamen Liga 3 Regional di stadion Baharoeddin Siregar ditargetkan tim Bhineka dapat mengamankan nilai pada laga leg 1.

“Insya Allah, mudah-mudahan kita bisa menekuk lawan dengan gol yang banyak untuk mengamankan leg 2. Diharapkan tim sepakbola Bhineka bisa memuaskan ekspekstasi masyarakat Sumut, khususnya Deliserdang. Karena, melihat dari liga 3 Regional tahun lalu, Bhinneka gagal lolos babak selanjut karena kalah agregat dengan Solok FC,” sebutnya.

Kata Ita, diharapkan Bhineka yang merupakan salah satu perwakilan Sumut dapat mengangkat prestasi sepakbola Sumut. Tim yang berlaga nantinya dengan arsitek Suharto AD menjaga kekompakan dan kebersamaan. Mudah-mudahan tim Bhineka dapat berbicara pada kompetensi bergengsi ini, sehingga dapat melepaskan dahaga insan sepakbola Sumut yang rindu prestasi. (jep)

Polisi Temukan Dua Peluru Kaliber 22 dari Sepeda Motor Pelaku Teror

0

mimbarumum.co.id – Polisi menemukan dua butir peluru kaliber 22 dari sepeda motor BK 6848 CH milik pelaku RMN yang terparkir di depan markas Polrestabes Medan.

“Dari pemeriksaan kemarin ditemukan dua butir peluru kaliber 22 dari dalam jok sepeda motor pelaku,” ungkap Waka Polda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga : Polisi Kantongi Identitas Pemimpin Pelaku Teroris

Pantauan wartawan di lokasi, suasana tiba-tiba heboh lantaran Waka Polrestabes Medan AKBP Rudi Rifani didampingi Kasat Sabhara AKBP Sonny Siregar san anggotanya bersenjata lengkap berjalan ke arah sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan.

Selanjutnya petugas Sat Sabhara memasang garis polisi di seputaran parkirnya sepeda motor Honda Vario. Di kaca spion jg terdapat helm warna hitam. Masyarakat juga diminta untuk tidak dekat dengan sepeda motor tersebut. Tampak personil Sat Sabhara bersenjata lengkap laras panjang berjaga di luar garis polisi.

Tak lama petugas Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Sumut tiba di lokasi guna melakukan pengecekan di sepedamotor tersebut dengan menggunakan alat detektor. Selanjutnya jok/bangku sepedamotor dibongkar paksa oleh petugas Jibom dengan menggunakan linggis.

Setelah jok dibuka, petugas menemukan sejumlah benda yang tidak membahayakan diantaranya kainlap dan sebagainya. Benda tersebut lalu dimasukkan ke dalam plastik dan diletakkan ke dalam mobil Jibom. Setelah dinyatakan steril, petugas membuka garis polisi. (dd)

Polisi Kantongi Identitas Pemimpin Pelaku Teroris

0

mimbarumum.co.id – Aparat kepolisian mengantongi identitas siapa pendoktrin pelaku bom bunuh diri RMN. Pelaku RMN berhasil masuk ke dalam markas Polrestabes Medan dan meledakkan diri hingga tewas, kemarin.

“Identitas pemimpin (imam) pelaku teror RMN sudah kita kantongi. Dari pengakuan isteri pelaku RMN, ada beberapa kelompok-kelompok pengajian yang diduga mengarah kesana. Tapi masih kita dalami lagi,” ungkap Waka Polda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga : Ini Penyebab Lolosnya Pelaku Bom

Bunuh Diri ke Markas Polrestabes Medan
Mantan Kapolrestabes Medan ini menambahkan dari hasil penggeledahan yang dilakukan sejak kemarin ada tiga orang yang diamankan.

“Sudah tiga orang yang sudah kita amankan yakni isteri pelaku dan dua mertua pelaku. Saat ini diperiksa di mako Brimob,” terang Mardiaz.

Kemudian dari latar belakang pelaku RMN sendiri, Mardiaz mengungkapkan memang benar pelaku ini dulu pernah menjadi mitra ojek online. Namun belakangan ini ojek online tidak menganggap RMN sebagai mitranya.

“Jadi pengakuan mertua pelaku mengakui bahwa RMN ini sudah enam bulan menghilang. Tidak nampak lagi. Jadi selama enam bulan RMN berubah drastis,” tutur Mardiaz.

Dia mengiangatkan pada para orangtua agar mewaspadai anak-anaknya. Terutama warga yang tidak dikenal sering keluar masuk di lingkungan tempat tinggal.

“Waspadai anak-anak kita jangan sampai masuk ke pengajian-pengajian mengatasnamakan agama. Bila ditemukan orang mencurigakan segera laporkan ke polsek, koramil terdekat,” sebutnya. (dd)

Ini Penyebab Lolosnya Pelaku Bom Bunuh Diri ke Markas Polrestabes Medan

mimbarumum.co.id – Penyebab lolosnya pelaku bom bunuh diri RMN terkuak setelah Waka Polda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto diwawancarai oleh wartawan, Kamis (14/11/2019).

Awalnya RMN hendak masuk lewat pintu depan Polrestabes Medan dengan memakai jaket ojol warna hijau dan tas ransel.

RMN pun digeledah oleh petugas Sabahara yang saat itu tengah berjaga. Lantaran curiga, RMN pun tidak diperbolehkan masuk. RMN pun meninggalkan pos jaga di pintu masuk Polrestabes Medan itu.

Baca Juga : Pasca Ledakan Bom, Sekda Sidak Pengamanan Kantor Gubsu Malam Hari

Kemudian RMN menyelinap masuk bersama-sama dengan para pemohon masyarakat yang hendak mengurus SKCK dengan memakai jaket hijau dan tas ransel.

“Jadi awalnya pelaku (RMN) ini sudah diusir oleh petugas piket di pintu masuk Polrestabes Medan. Dari CCTV yang kita lihat pelaku menyelinap masuk bersama pemohon SKCK,” ungkap Brigjen Pol Mardiaz.

Begitu pun, Mardiaz menegaskan bahwa pengamanan terhadap markas-markas polisi di Sumut ini ditingkatkan.

“Artinya peningkatan pengamanan tidak hanya adanya kejadian ini. Tapi jauh hari sejak terjadinya serangan teroris sudah kita tingkatkan,” tutur Mardiaz. (dd)

BNN Sita Aset Pelaku TPPU Hasil Narkoba Rp 32 Miliar Lebih

0

mimbarumum.co.id – Aparat Badan Narkotika Nasional RI dan Sumut mengungkap 3 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang berasal dari kejahatan narkotika yang melibatkan 5 tersangka.

Dari para tersangka, BNN menyita sejumlah aset diantaranya sejumlah kendaraan (mobil truk dan mobil pribadi) rumah, dan uang dalam rekening dengan total aset senilai Rp 32,28 miliar.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Irjen Arman Depari didampingi Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Atrial SH dan Kabid Pemberantasan Narkoba Kombes Pol Sempata Sitepu  kepada wartawan, kemarin mengatakan 3 kasus TPPU berhasil diungkap oleh BNN diantaranya kasus TPPU yang melibatkan 2 napi dengan aset senilai Rp 7,28 miliar.

Baca Juga : BNN Sita Rp 2,5 Miliar, 10 Mobil dan 4 Rumah Hasil TPPU Bisnis Narkoba

“Kasus ini melibatkan 2 napi di Rutan Kelas I Tanjung Gustra Medan, diantaranya Ferdi dan Iwan yang diamankan dari Rutan pada 8 Agustus 2019. Ferdi diduga kuat menggunakan dan memanfaatkan rekening atas nama orang lain untuk menyembunyikan transaksi keuangan hasil tindak pidana narkotika,” ungkapnya.

Untuk menjalankan aksinya sambungnya, Ferdi memerintahkan ITU (saksi) untuk membuka rekening bank atas nama saksi dan keluarga saksi. Tujuan untuk menampung keuangan hasil penjualan narkotika. Dari tangan Ferdi disita 3 mobil, 1 rumah dan uang dalam rekening sejumlah bank dengan total aset mencapai Rp 5,077 miliar.

“Sedangkan Iwan diamankan karena menggunakan dan memanfaatkan rekening atas nama orang lain untuk menyembunyikan transaksi keuangan hasil tindak pidana narkotika. Dalam kasus ini, Iwan memerintahkan saksi AZ untuk membuka rekening bank atas nama saksi dan orang lain untuk menampung keuangan hasil penjualan narkotika. Dari Iwan disita aset berupa 3 rumah, sebidang tanah, 3 mobil, 1 sepedamotor dan uang dalam rekening dengan total aset senilai Rp 2,21 miliar,” ujarnya.

Lanjutnya, untuk kasus TPPU senilai Rp 4,53 Miliar ataupun kasus ketiga melibatkan seorang tersangka berinisial AP yang ditangkap pada 30 September 2019 di satu warung kopi Jalan Jamin Ginting, Medan. AP ditangkap karena diduga kuat menggunakan rekening atas nama tersangka untuk menyembunyikan transaksi keuangan dan atau membelanjakan hasil transaksi penjualan narkotika.

“Tersangka menggunakan rekening bank atas namanya sendiri untuk menampung transasi keuangan hasil penjualan narkotika dan membelanjakannya untuk membeli aset seperti mobil dan rumah. Dari tangan tersangka turut disita 3 mobil, 3 truk, 5 rumah, 3 bidang tanah dan total aset senilai Rp 4,53 miliar,” terangnya.

Masih kata Arman, kasus TPPU senilai Rp 20,7 Miliar petugas BNN mengamankan 2 tersangka. Tersangka pertama seorang wanita berinisial AAK yang diamankan di Imigrasi Bandara Kualanamu, pada 30 Juli 2019. Tersangka sebelumnya sempat kabur kurang lebih 1 tahun di Malaysia.

“AAK ditangkap karena diduga kuat meminjamkan 10 rekening bank miliknya kepada suaminya, Murtala selaku narapidana kasus TPPU narkotika, untuk dipakai bertransaksi narkotika. Sedangkan tersangka kedua yaitu berinisial MT yang ditangkap di Bireun, Aceh pada 12 Agustus 2019. Ia diamankan  karena meminjamkan rekening kepada Murtala yang merupakan pamannya untuk transaksi narkotika,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Arman, petugas BNN menyita aset dari AAK berupa rumah, pom bensin, mobil, ruko dan tanah. Sedangkan dari tangan  MT, aset yang disita berupa mobil. Total aset dari 2 tersangka tersebut ditaksir bernilai Rp 20,7 Miliar.

“Seluruh tersangka dijerat dengan Pasal 3,4,5 Ayat (1) UU RI No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dana atau Pasal 137 huruf a, b UU RI No 35 Tahun 2009 tentang narkotika, dengan maksimal pidana 20 tahun penjara,” pungkasnya. (dd)

Home Industri Jangek Babi di Sidorejo tak Punya Izin

0

mimbarumum.co.id – Home industri jangek dari babi di Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung tidak punya izin produksi. 

“Kami sudah kesana sudah kami tindak lanjuti, kami hanya menanyakan masalah izin saja ternyata tidak ada. Kurang tahu kita sudah berapa lama beroperasi, kata warga sudah lama, produksinya lumayan banyak usaha nya di rumah,” tutur Kepala Lingkungan IX Bani kepada mimbarumum.co.id saat ditemui di Kantor Kelurahan Sidorejo, kemarin.

Terpisah Lurah Sidorejo dalam testimoninya, kelurahan hanya mampu sebatas menanyakan izin dan menyerahkan ke aparat hukum untuk proses selanjutnya.

Baca Juga : Warga Medan Khawatir Konsumsi Ikan

“Saya sebagai lurah supaya tidak menjadi huru hara, awalnya kami kesana (home industri jangek babi) menanyakan izin. Kami sebagai pihak kelurahan hanya mampu sampai situ saja, selanjutnya aparat hukum yang bisa membuktikan atau bagaimana. Pihak Polsek dan Polrestabes juga sudah ke lokasi tadi,” kata Rafnila Lubis, SH Lurah Sidorejo di dampingi Kasi Trantib Rudy Sunarto.

Pimpinan Kelurahan Sidorejo ini mengungkapkan, kerupuk jangek babi tidak ada lebel dibungkusannya di produksi untuk kalangan sendiri dan hanya di komersilkan di tiga rumah makan. Pemilik usaha di sebut-sebut bernama Jonson Siahaan.

“Tidak ada izin masih beroperasi dan pengakuan mereka itu untuk kalangan mereka dan tiga rumah makan. Jadi dari kami yang kelapangan melihat, saat mereka mengoreng memproduksi pengakuan mereka hanya untuk dikalangan mereka saja tidak dipasarkan ke masyarakat yang muslim,” ujarnya.

Rafnila menyebutkan Kota Medan memiliki keragaman multietnis dengan mayoritas muslim. Dia pun berharap tidak ada penggiringan opini yang mengarah ke SARA.

“Di sini (Medan-red) kita kan multietnis tapi takutnya kan dipasarkan ke muslim.
Jadi himbauan saya agar warga yang berusaha sekala home industri buatlah izin buat lebelnya dari MUI atau apabila tidak bisa izin dari MUI buat lebelnya untuk kalangan mereka. Bahan makanan mengandung apa seharusnya terterah dibungkusan,” sebutnya.

Diketahui, isu ini mulai viral di media soaial di grup-grup aplikasi Whats App tertulis. “Kepada umat Muslim yang berdomisili di Kecamatan Medan Tembung-Kec.Medan Perjuangan-Kec.Medan Timur serta Kec.Medan Denai dan Kecamatan sekitarnya. Mulai hari ini hentikan membeli kerupuk jangek baik di kedai-kios jajanan-rumah makan ato kedai lainnya.

Semalam pihak Kelurahan Sidorejo yg dikomandoi Kasi Trantib-Babinsa-Babhinkamtibmas-Kepala Lingkungan IX menggerebek tempat pembuatan kerupuk jangek dari kulit BABI yang berlokasi di Jln.Durung/Makmur Gg.Pikir dekat parit busuk. atau lokasi masuknya gang disamping rumah Dr.Pohan masuk ke dalam. Berhati-hati. (info dr peg Kelurahan Sidorejo).(jep)

Pasca Ledakan Bom, Sekda Sidak Pengamanan Kantor Gubsu Malam Hari

0

mimbarumum.co.id – Pasca ledakan bom, Sekretaris Daerah Pemprov Sumut, R Sabrina melakukan inspeksi mendadak (sidak) pengamanan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (13/11) malam.

Pasca peledakan bom yang terjadi di Markas Polrestabes Medan, Sabrina ingin memastikan pengamanan kantor dijalankan dengan baik.

Kepada petugas pengaman Sabrina menyampaikan agar tidak sekalipun lengah dalam menjalankan prosedur pengamanan di kantor tersebut. Dia juga memberikan instruksi agar anggota Satpol PP yang bertanggungjawab terhadap pengamanan Kantor Gubernur tetap waspada dan menjalankan tugas sebaik-bainya.

Baca Juga : Ledakan Bom di Polrestabes Medan Enam Orang Terluka

“Tolong pengamanan khususnya di akses pintu-pintu masuk kantor tetap dijalankan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. Jangan lengah. Ada atau tidak kejadian teror, prosedur harus tetap dijalankan,” ujarnya kepada para petugas jaga di pintu masuk kantor tadi malam.

Dia kemudian memeriksa seluruh akses masuk kantor di kantor tersebut dan memastikan setiap titik penjagaan berfungsi. Sekda juga menguji fungsi alat gerbang deteksi yang ada pada pintu masuk lobby Kantor Gubernur.

Menurut Sabrina, kewaspadaan harus tetap dilakukan untuk meminimalisir terjadi gangguan. Dengan kesiagaan dan kewaspadaan, menurutnya dapat mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan.

“Kalau kita siaga yang ingin berbuat negatif pasti akan berfikir dua kali,” katanya.
Sebelumnya Sekda juga memantau situasi di beberapa titik Kota Medan pada malam hari.

Menurut Sekda, berdasarkan hasil pantauan tersebut situasi Kota Medan di beberapa lokasi aman dan kondusif.

“Saya lihat di beberapa lokasi normal, seperti malam biasanya. Masyarakat terlihat beraktivitas seperti biasa,” jelas Sabrina.

Sebelumnya, usai meninjau lokasi peledakan, Sabrina menghimbau warga tetap tenang pascaledakan bom di Polrestabes Medan, Sumut.

“Kita prihatin atas kejadian ini, dan berharap polisi dapat mengetahui motif dan siapa pelakunya. Kepada masyarakat supaya tetap tenang. Kondisi keamanan kita tetap terkendali,” kata Sabrina. (zat)

Brimob Angkut Material dari Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri

0

mimbarumum.co.id – Personel Brimob Polda Sumut mengangkut diduga material bom dari kediaman pelaku di Jalan Pasar 1, Gang Kamboja 8, Marelan.

Sementara rumah orangtua pelaku di Jalan Jangka, Gang Tentram, Kecamatan Medan Petisah tidak ditemukan material apa pun.

Dari lokasi di Marelan personel Brimob membawa pipa besi panjang, koper dan anak panah, keranjang dan beberapa berkas lainnya.

Belum diketahui pasti, benda-benda yang ditemukan polisi di kediaman pelaku dan istrinya, Dewi.

Baca Juga : Masyarakat Enggak Perlu Takut, Pelayanan Sudah Dibuka

Hingga kini, sejumlah saksi yang diketahui merupakan keluarga pelaku dan istrinya telah dibawa petugas. Rumah pelaku terlihat di pasang garis polisi.

Sementara di depan rumah terdapat gerobak jualan, beberapa dirigen bekas oli, besi dan rantai besi.

Rumah yang berwarna biru muda dengan nomor 212 C tertutup rapat pasca dilakukan penggeledahan oleh petugas.

Sementara di lokasi kejadian, warga terus memadati sembari merekam kejadian tersebut.

Saat ditemui dilokasi, Kepling VI bernama Sumini menjelaskan, pelaku dan istrinya tinggal bersama mertua baru dua bulan belakangan ini.

“Mertuanya tadikan nyewa disana di Terjun, kalo anaknya kira-kira baru satu bulan tinggal di sini namnya dewi. Mereka tinggal berdua disini. Orang masih baru mereka menikah. Katanya suami si Dewi kerjanya ojek online gitu,” ucap Sumini.

Lanjut Sumini, ia menilai pelaku beserta istrinya berpelakuan baik dalam bertetangga dan bermasyarakat.

“Orangnya bagus. Baik lah. Menurut informasi tetanggannya, belakangan ini ada teman-temannya datang ngaji. Kalau istrinyanya kalau jumpa bagus. Orangnya biasa aja gitu,” ucap Sumini.

Sebelumnya, istri pelaku Dewi, pagi tadi masih berada di rumah. Namun, karena polisi dan masyarakat mulai ramai mengerumuni sekitaran lokasi rumah pelaku, Dewi sudah tak tampak dan kondisi rumah sudah terkunci dengan gembok.

“Tadi pagi kata tetangganya ada. Tapi tadi kita udah ramai-ramai gini sudah tidak ada. Rumah pun di gembok. Tadi mertua lakinya dibawa dimintai keterangan,” ucap Sumini. (dd)

Masyarakat Enggak Perlu Takut, Pelayanan Sudah Dibuka

0

mimbarumum.co.id – Masyarakat tidak perlu takut dengan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan Jalan HM Said. Masyarakat juga dihimbau untuk tetap berkunjung ke Polrestabes Medan untuk mengurus SKCK.

Hal ini disampaikan Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto kepada wartawan.

“Kita mengutuk keras atas kejadian itu. Dan kita himbau masyarakat tak perlu takut. Kita memperketat pengamanan di mako-mako seperti Mapolsek, Mapolrestabes, serta Mapolda. Untuk pelayanan publik di Polrestabes Medan sudah dibuka kembali,” ujarnya.

Baca Juga : Pelaku Ledakan Bom Terdata Seorang Mahasiswa

Dihadapan para rekan media, Mardiaz membenarkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri pagi tadi dan membenarkan jika pelaku berinisial, RMN.

Ia mengatakan pihaknya juga telah melakukan penggeledahan di dua rumah di lokasi Medan, yang merupakan tempat tinggal dari pelaku bom bunuh diri.

“Dari dua tempat yang kita geledah, kita amankan besi-besi sebagai penampang kemudian juga beberapa paku besar dan paku kecil,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengaku telah mengamankan beberapa orang dari keluarga pelaku bom bunuh diri guna dimintai keterangan.

Saat ditanya status pelaku bom bunuh diri apakah memang merupakan pengendara Ojek Online (Ojol) atau merupakan mahasiswa aktif, polisi mengaku masih mendalami lebih jauh lagi.

Pasalnya, pihaknya telah mendata kalau pelaku mencantumkan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa. Maka dari itu, polisi masig melakukan penyelidikan atas identitas pelaku.

“Jadi, ketika masuk, pelaku memang menggunakan seragam salah satu Ojol. Namun nanti apakah dia memang bekerja di salah satu Ojol ini, ini masih kira dalami juga. Makanya kita masih selidiki, dia mahasiswa mana,” jelasnya.

Pun begitu, Brigjen Pol Mardiaz memastikan bahwa pelaku bom bunuh diri pagi tadi merupakan pelaku tunggal. Pihaknya juga masih mendalami apakah pelaku merupakan teroris dari jaringan JAD atau ISIS.

Menurutnya, pelaku sebelum meledakkan diri, petugas jaga Polrestabes Medan sempat melakukan pemeriksaan terhadap tubuh pelaku serta tas rancel yang dibawa pelaku.

“Sempat dijegat oleh anggota jaga, namun pelaku keluar lagi dan kembali masuk lalu membaur dengan masyarakat yang ramai membuat SKCK,” jelasnya.

Atas kejadian itu, Brigjen Pol Mardiaz, mengungkapkan, terdapat 6 orang korban saat terjadi peledakan. “Untuk korban ada 6 orang diantaranya 4 anggota Polri, 1 PHL dan 1 masyarakat. Para korban hanya luka-luka ringan saja,” pungkasnya. (dd)

Pelaku Ledakan Bom Terdata Seorang Mahasiswa

0

mimbarumum.co.id – Pelaku ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan terdata sebagai seorang mahasiswa dari perguruan tinggi di Medan. Data tersebut terungkap dari database Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kota Medan.

Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto saat berada di Polrestabes Medan mengatakan dari database Dinas Kependudukan Catatan Sipil Medan pelaku Rabbial tercatat sebagai mahasiswa.

“Dari data yang kita peroleh Didukcapil Medan, pelaku tercatat sebagai mahasiswa. Pelaku seorang diri. Dari TKP kita temukan material potongan besi dan paku. Belum kita ketahui jenis bom apa yang digunakan pelaku,” terang Mardiaz, Rabu (13/11/2019).

Baca Juga : Gojek Kutuk Keras Teror Bom Pengguna Atribut 

Saat ditanya apakah pelaku terlibat jaringan teroris, Mardiaz mengatakan masih penyelidikan mendalam.

“Belum kita ketahui pelaku ini terlibat dalam jaringan teroris mana. Tapi masih terus kita dalami,” terang Mardiaz lagi.

Mardiaz menambahkan, saat ini tim tersebar di dua lokasi yakni kediaman tersangka yang di Kota Medan.

“Ada dua lokasi yang kita selidiki terkait ledakan bom ini. Kita pastikan ini adalah bom bunuh diri. Keluarga pelaku juga sudah kita amankan dalam artian kita mintai keterangan,” tutur Mardiaz. (dd)