Jumat, Maret 29, 2024

Luhut Impikan, Tahun 2024 Ada 29 Ribu Hektar Lahan Food Estate di Humbahas

Baca Juga

mimbarumum.co.idMenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengharapkan pada tahun 2024 mendatang tersedia seluas 20 ribu hektar lahan food estate (FE) di Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas).

“Mimpi kita sampai dengan 2024 akan tercapai pertanian di sini hingga 20 ribu hektare,” ucap Luhut saat menghadiri acara seremonial panen kentang di kawasan FE Desa Ria Ria, Humbahas, Selasa (23/3/21).

Bersama Luhut, dua menteri lainnya yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Turut mendampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate dan Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor.

Baca Juga : Lahan Pertanian Sidimpuan Berkurang Akibat Alih Fungsi Bangunan

Untuk mencapai itu, kata Menko Marves tidak mudah. Namun, dengan kerja tim mulai dari Bupati, Gubernur hingga Kementerian dan masyarakat, hal itu akan berhasil dicapai.

Sebelumnya, Luhut menyambut gembira hasil panen sejumlah komoditas di area FE.

Area Food Estate Humbahas
Menko Marvest saat meninjau lahan pertanian di Kabupaten Humbahas. (Mimbar/ist)

“Hasilnya sangat baik, padahal ini baru tanaman pertama. Saya harapkan tanaman selanjutnya akan lebih bagus,” ucapnya.

Sejumlah komoditas yang ditanam di lokasi itu, antara lain bawang putih, bawang merah, kentang dan jagung.

Dengan progres yang cukup memuaskan ini, menurut Luhut, pihaknya akan segera menambah dan mengembangkan lahan pertanian ini hingga 1.000 ha.

Terkait pemasaran hasil pertanian tersebut, dipastikan tidka ada masalah karena sudah ada off taker (penampung) yang siap membeli hasil pertanian tersebut.

Luhut menjelaskan, setelah pihaknya melakukan diskusi dengan Menteri PUPR dan Pertanian akan kembali melakukan penelitian yang diharapkan dua tahun kedepan akan menghasilkan benih varietas yang cocok dengan kultur pertanian di Humbahas.

Hasil di Atas Rata-Rata Nasional

Menurut Luhut, dari pengalaman pertama ini dengan kegagalan yang terjadi hanya sampai 12 persen, maka itu  sudah menunjukkan hasil di atas rata-rata nasional.

Baca Juga : Tingkatkan Ekonomi Warga Dinas Pertanian dan Perikanan Medan Salurkan Bibit Gratis

“Dan saya minta karya anak bangsa ini dapat untuk diteruskan. Saya minta bupati, kepala desa dan masyarakat untuk bahu-membahu menyelesaikan ini.

Kalau semua terintegrasi saya rasa semua ini akan berjalan dengan baik,” katanya.

Mengenai pupuk, dijelaskan Luhut, langkah selanjutnya yang akan ditempuh yakni menggunakan limbah eceng gondok yang ada di Danau Toba yang akan dijadikan pupuk kompos untuk lahan pertanian di FE.

“Nantinya dengan riset ini diharapkan dapat menaikkan hasil pertanian sebesar 20 persen,” katanya.

Raihan Komiditas Sumut

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu menjelaskan kondisi yang telah diraih Sumut dalam hal komoditas. Dari hasil panen Bawang Merah pada Minggu yang lalu didapatkan hasil produksi sebanyak 10 ton/hektare dan Kentang diperkirakan 26 ton/hektare.

“Panen tersebut menggambarkan peluang besar peningkatan komoditas bawang merah dan kentang di lahan food estate ini,” katanya.

Edy Rahmayadi juga menyampaikan sampai saat ini kondisi komoditas seperti cabai, padi dan jagung telah mengalami ketercukupan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut.

Pada tahun 2020 produksi padi sebesar 4,2 juta ton, gabah kering giling 2,7 juta ton. Sementara kebutuhan beras untuk Sumut hanya 1,8 juta ton. Surplus lainnya yakni pada jagung 147 ribu ton, dan cabai surplus 69 ribu ton.

Baca Juga : Alumni IPB Siap Dukung Bobby Jalankan Program Pertanian Kota

“Namun pada bawang merah kita defisit 36 persen atau 15.822 ton. Namun untuk hasil bawang merah ini terus mengalami peningkatan hasil panen setiap tahunnya.

Untuk masyarakat pada konsumsi bawang merah kita harus menyiapkan sebanyak 43.952 ton,” katanya.

Akses Jalan Rampung Sebelum Ramadhan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam kesempatan itu mengatakan untuk akses di kedua kawasan FE akan rampung sebelum puasa Ramadan pada tahun ini.

“Dapat dilihat eskavator dan alat berat lainya tadi sudah mengerjakan seperti penyelesaian pekerjaan  jembatan dan lainnya. Mudah-mudahan sebelum puasa ini sudah selesai,” katanya.

Diketahui di Humbahas ini terdapat tiga area FE yang keseluruhannya seluas 785 ha, yakni di Hutajulu 120,5 ha, di Desa Ria Ria 411,5 ha dan Parsingguran 253 ha.

Dari hasil panen komoditas di area 215 ha progres yang dicapai hasil panen sampai 20 Maret 2021 yakni sebanyak 79.454 kg.

Untuk pengembangan selanjutnya kawasan FE ini tahap ke II sesuai peta wilayah kepentingan (AOI) 1.591 ha SK MenLHK 448, Kabupaten Humbahas direncanakan areal tahap II 747 ha dan 406,7 ha AOI area usulan kebun raya.

Bupati Humbahas telah menyampaikan surat No. 600/HH/III/2021 tangal 5 Maret 2021 pada Menteri LHK untuk merubah fungsi peruntukan kebun raya menjadi FE.

Sebelumnya Menko Merves, Gubernur serta lainnya juga melakukan peninjaun melalui jalur udara menggunakan helikopter di kawasan Danau Toba.

Kemudian di area FE di Desa Ria Ria mereka kemudian melaksanakan seremoni panen perdana komoditas kentang dan kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara Silangit.

Reporter : Masrin/ril

Editor : Masrin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Berita Terbaru

Kepala SMAN 1 Hinai Bangga Siswa Lulus SNBP

mimbarumum.co.id - Sebanyak 12 siswa dari SMAN 1 Hinai berhasil lulus Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dengan hasil yang...

Baca Artikel lainya